Metode peretasan yang dipakai adalah email spear phishing, yaitu menipu karyawan perusahaan untuk mengunduh malware ke komputer kantor mereka. Tak cuma itu, di aksinya yang lain mereka melakukan serangan 'supply chain' dengan menjebol perusahaan software dan menyusupkan malware ke software buatan korbannya itu.
Lalu, saat software tersebut sudah dijual ke para konsumen, maka malwarenya ikut menyebar ke para pengguna software itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zhang dan Tan juga bekerja sama dengan dua orang warga Malaysia untuk menjual hasil peretasan mereka lewat situs SEA Gamer. Kedua warga Malaysia ini, Wang Ong Hua dan Ling Yang Ching, ditangkap pada hari Minggu (13/9/2020) dan terancam diekstradisi ke AS.
Dalam dakwaan kedua pada Agustus 2020, ada tiga orang warga China yang dijatuhi hukuman. Mereka adalah Jiang Lizhi (35), Qian Chuan (39), dan Fu Qiang (37). Ketiga orang ini disebut sebagai aktor di balik peretasan lebih dari 100 perusahaan dan jaringan komputer milik pemerintah India dan Vietnam.
"Dalam satu kasus, mereka melakukan serangan ransomware ke jaringan milik organisasi non profit yang bergerak di bidang pemberantasan kemiskinan global," ujar Kementerian Hukum dalam pernyataannya.
Ketiga hacker ini bekerja di perusahaan keamanan asal China bernama Chengdu 404 Network Technology Co, namun menyambi sebagai hacker yang meretas perusahaan AS.
Salah satu pelaku bernama Jiang dianggap bekerja zama dengan Zhang Haoran dan Tan Dailin, dan Jiang pun disebut punya hubungan sangat dekat dengan Kementerian Keamanan Dalam Negeri China.
Baca juga: WhatsApp Ungkap Ada 6 Celah Keamanan |
Kelima hacker ini dituntut dengan bermacam pelanggaran hukum seperti penipuan, peretasan, dan pencurian identitas. Jika mereka sampai tertangkap dan diadili, mereka bakal menghadapi hukuman penjara yang sangat lama.
Kemungkinan China bakal menyerahkan (mengekstradisi) hacker itu ke Pemerintah AS memang hampir tak mungkin. Namun setidaknya, Kementerian Hukum AS bisa menakut-nakuti hacker yang dibekingi pemerintah China dengan ancaman menjadi buronan internasional jika tetap aksinya.