Sensor dan Blok Tidak Efektif, Literasi Digital Lebih Penting
Hide Ads

Sensor dan Blok Tidak Efektif, Literasi Digital Lebih Penting

Aisyah Kamaliah - detikInet
Selasa, 21 Jul 2020 10:49 WIB
ilustrasi gadget
Ilustrasi internetan. Foto: thinkstock
Jakarta -

Di era digitalisasi, urusan sensor dan blok konten menjadi lebih kompleks. Hal ini disampaikan oleh Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

"Blok konten sudah nggak pas lagi, sensor saya rasa juga sudah tidak bisa diterapkan lagi karena screen-nya juga banyak sekali. Perlu adanya upaya meningkatkan literasi digital," tuturnya di Webinar 'Pengasuhan Digital dalam Adaptasi Kebiasaan Baru.

Menurutnya, literasi digital adalah kunci untuk menyasar masyarakat Indonesia untuk lebih bijak berinternet. Diketahui, sudah ratusan juta orang dari seluruh Indonesia yang mengenal internet. PR yang tersisa adalah, sekitar 40% masyarakat yang belum bisa mengakses internet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, di wadah yang sama, Stephen Balkam CEO Family Online Safety Institute (FOSI) menjelaskan mengenai piramida kewarganegaraan digital. Di lapisan bawah pertama adalah keselamatan, keamanan dan privasi.

"Ini adalah fondasi, harus ada perasaan aman, konten dan data Anda terlindungi, dan ada kepekaan terhadap privasi di platform yang kita akses dengan internet," kata Balkam.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut di lapisan kedua ialah literasi digital dan media. Ada banyak orangtua yang jauh di bawah anak ketika bicara kemampuan teknologi akan tetapi ingatlah banyak cara untuk mendapatkannya.

"Literasi seperti tahu cara mengoperasikan perangkat, cara terkoneksi ke WiFi. Literasi juga termasuk mengetahui apa yang benar dan salah, dan berpikir ketika mempublikasikan sesuatu. Apakah ini aman atau tidak, benar atau sebaliknya? Ini penting," sambungnya.

Terakhir, di puncak piramida adalah adanya hak dan kewajiban. Biasanya kita hanya ingat pada hak kita, misalnya soal kebebasan berpendapat, namun Balkam menekankan kita harus ingat pada tanggung jawab kita.

"Ada banyak hak yang kita punya, tapi jangan lupa tanggung jawab kita. Kalau kita melihat kecelakaan mobil misalnya, kita harus menyelamatkan mereka dan menolong mereka ketika bisa dan segera menelepon ambulans. Anda tidak bisa hanya merekam saja. Atau ada orang melakukan cyber bully, sebagai digital citizen harus berdiri melindungi, begitu juga untuk keamanan data anak Anda," tegasnya.




(ask/fay)