Australia Kena Serangan Siber Dahsyat, Dalangnya Negara
Hide Ads

Australia Kena Serangan Siber Dahsyat, Dalangnya Negara

Fino Yurio Kristo - detikInet
Sabtu, 20 Jun 2020 18:34 WIB
FORT LAUDERDALE, FL - MARCH 07:  Lt. Mike Baute from Floridas Child Predator CyberCrime Unit talks with people on instant messenger during the unveiling of a new CyberCrimes office March 7, 2008 in Fort Lauderdale, Florida. One of the people on the other side of the chat told Lt. Baute, who is saying he is a 14-year-old girl, that he is a 31-year-old male and sent him a photograph of himself. According to current statistics, more than 77 million children regularly use the Internet. The Federal Internet Crimes Against Children Task Force says Florida ranks fourth in the nation in volume of child pornography. Nationally, one in seven children between the ages of 10 and 17 have been solicited online by a sexual predator.  (Photo by Joe Raedle/Getty Images)
Ilustrasi. Foto: Gettyimages
Sydney -

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, menyatakan negaranya tengah menghadapi serangan siber yang masif. Seluruh level pemerintahan dan juga kalangan swasta jadi incaran. Hacker pelakunya diduga disponsori oleh suatu negara.

"Berdasarkan pakar siber kita, organisasi Australia tengah menjadi target oleh pelaku berbasis negara yang canggih," cetusnya, dikutip detikINET dari ZDNet.

"Aktivitas ini menyasar organisasi Australia di banyak sektor, termasuk seluruh level pemerintah, industri, organisasi politik, edukasi, kesehatan dan operator infrastruktur penting," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia tidak menyebutkan informasi atau tujuan seperti apa yang ingin dicapai pelaku. Namun skala serangan yang terjadi menurutnya hanya bisa dilakukan negara tertentu.

"Yang bisa saya konfirmasi adalah tidak banyak yang bisa melakukan tipe aktivitas semacam ini dan jelas bahwa hal ini dilakukan oleh pelaku berbasis negara dengan kapabilitas sangat signifikan," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Pengumuman ini ia lakukan agar semua waspada. Meski tak menyebut negara mana pelakunya, banyak yang mencurigai antara China atau Rusia.

Australia sendiri sedang dilanda ketegangan dengan China. Mereka terlibat dalam perang dagang setelah China keberatan atas saran Australia untuk menyelidiki asal muasal virus Corona di China.

Menurut pakar siber, negara lain yang punya kapasitas serangan semacam itu dan bukan sekutu Australia adalah Iran dan Korea Utara.




(fyk/vmp)