Dilansir detikINET dari CNBC, Selasa (31/12/2019) kelompok hacker ini bernama Thallium. Mereka melakukan serangan siber dan mengelabui targetnya menggunakan teknik yang disebut 'spear phishing'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Email tersebut kemudian mengarahkan target ke situs palsu yang mencuri informasi dari akun mereka. Dengan informasi curian ini, hacker bisa mengakses email, melihat daftar kontak dan mengakses kalender milik target.
Mereka biasanya menargetkan orang-orang tertentu seperti pegawai pemerintahan, kelompok think-tank, staf universitas dan individu yang bekerja di sektor pengayaan nuklir. Sebagian besar dari orang-orang yang diincar oleh Thallium berbasis di Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan.
Baca juga: Apa Sih Perbedaan Windows 10 Pro dan Home? |
Thallium juga menggunakan software berbahaya untuk merusak sistem dan mencuri data sensitif. Microsoft mengatakan Thallium adalah kelompok hacker keempat yang mereka gugat untuk merobohkan infrastruktur yang mereka gunakan untuk meluncurkan serangan siber.
(vmp/rns)