Menurut Twitter, ini fitur SMS ini hanya dinonaktifkan sementara, namun mereka tak mengungkap kapan fitur ini akan diaktifkan kembali. Pihak Twitter pun menuding ini adalah kesalahan dari jaringan seluler dan ada celah yang perlu ditambal oleh operator seluler.
"Kami mengambil langkah ini karena ada celah keamanan yang perlu ditambal oleh operator seluler dan ketergantungan kami pada nomor telepon yang terhubung untuk otentikasi dua tahap (Kami sedang meningkatkan hal ini)," tulis Twitter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti sebelumnya dibreitakan, akun Twitter milik CEO Twitter Jack Dorsey diretas, Jumat (30/8/2019) kemarin. Pelakunya menyebut diri sebagai Chuckle Squad dan mengeluarkan sejumlah kicauan rasis lewat akun milik Dorsey itu.
Peretasnya adalah Chuckle Squad, yang mengirimkan kicauan lewat Cloudhopper, sebuah perusahaan yang diakuisisi oleh Twitter untuk meningkatkan layanan SMS mereka. Lewat Cloudhopper, pengguna bisa mengirimkan kicauan lewat SMS yang dikirimkan ke nomor tertentu.
Sekitar 1,5 jam setelah peretasan itu Twitter mengklaim kalau akun CEO-nya itu sudah berhasil diamankan. Tak ada indikasi kalau peretasan itu berasal dari celah sistem keamanan Twitter.
(asj/krs)