Peneliti keamanan John Page menemukan celah keamanan baru yang memungkinkan hacker dapat mencuri data pengguna Windows berkat masih terpasangnya Internet Explorer, meskipun browser tersebut sudah jarang digunakan lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini memungkinkan serangan yang dilakukan jarak jauh yang berpotensi memeras file lokal dan melakukan pengintaian jarak jauh pada informasi versi program yang diinstal secara lokal," sambungnya.
Page menjelaskan, pada dasarnya, hacker ini mengambil keuntungan dari kerentangan pada file .MHT yang merupakan format file yang digunakan Internet Explorer untuk menyimpan halaman situs.
Baca juga: Microsoft: Setop Pakai Internet Explorer |
Page mengungkapkan ia telah menguji Internet Explorer versi terakhir. Hasilnya, celah pada browser tersebut juga bisa berimbas ke pengguna sistem operasi Windows 7, Windows 10, dan Windows Server 2012 R2.
Terkait kerentanan keamanan di Internet Explorer, peneliti mengatakan bahwa pihaknya telah memberitahu Microsoft. Sebelumnya, anjuran untuk tak lagi menggunakan sudah diumumkan oleh perusahaan yang didirikan oleh Paul Allen dan Bill Gates sebagai pemilik browser tersebut sejak awal Februari 2019.
(agt/krs)