Baratov, 22 tahun, adalah satu-satunya hacker yang ditangkap dalam kasus Yahoo, karena tiga orang tersangka lain dalam kasus tersebut tinggal di Rusia, dan ketiganya tak bisa diekstradisi ke Amerika Serikat.
Dua dari tiga pelaku peretasan itu adalah anggota dari FSB, badan intelijen Rusia, sementara yang satu adalah seorang hacker Rusia bernama Alexsey Belan. Jaksa penuntut mempercayai kalau Dmitry Dokuchaev dan Igor Sushchin -- anggota FSB -- adalah dua orang yang memerintahkan peretasan tersebut, dan juga mengontrak Baratov.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baratov didakwa dengan tuduhan konspirasi dan melanggar Computer Fraud and Abuse Act, dan delapan pasal lain soal pencurian identitas. Ia didakwa meretas akun webmail milik orang-orang yang dicari oleh FSB.
Selain meretas, Baratov juga memberikan password akun-akun tersebut ke Dokuchaev dengan bayaran sejumlah uang. Dokuchaev juga diduga menggunakan jasa Baratov saat mereka membutuhkan akses ke akun Google dan Yandex milik orang tertentu, demikian dikutip detikINET dari Tech Crunch, Rabu (29/11/2017).
Dalam pengakuannya, Baratov mengaku memasang iklan untuk layanannya di situs berbahasa Rusia. Dalam aksinya ia mendapat akses akun korbannya menggunakan metode spearphishing, alias mengirimkan email palsu yang dibuat seolah-olah dikirimkan oleh penyedia layanan email.











































