Peringatan atas ancaman keamanan data jika mengikuti kuis-kuis semacam ini sebenarnya bukan hal baru. Sebelumnya, sempat ramai kuis 'Ketika Tuhan Menciptakan Saya'. Meski demikian, tetap banyak pengguna yang ketagihan mengikutinya.
Pasalnya, layanan semacam ini memanfaatkan kenarsisan pengguna media sosial yang akan penasaran mencoba mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan seperti 'Mirip Artis Siapakah Kamu?', 'Akan Jadi Apa Kamu di Masa Depan?', 'Berapa Lama Kamu akan Menjomblo?' atau 'Siapa Nama Koreamu?'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan pakar keamanan cyber dari Vaksincom Alfons Tanujaya, data yang diminta kuis-kuis semacam itu berpotensi disalahgunakan. Seperti diketahui, saat memainkan kuis tersebut, mereka akan mengorek sejumlah data seperti nama, foto profil, gender, asal dan informasi publik lainnya.
"Dari sisi ancaman security tidak terlalu tinggi. Hanya penyalahgunaan profil," kata Alfons dihubungi detikINET, Jumat (24/11/2017).
Meski demikian, penyalahgunaan profil pun tak bisa dianggap enteng. Secara teknis, aplikasi semacam ini juga bisa menjadi pintu masuk ekploitasi virus.
"Karena ia akan menampilkan iklan untuk pengaksesnya. Dan iklan ini kalau dapat vendor nakal bisa diarahkan ke mana saja. Termasuk mengunduh atau menjalankan aplikasi malware seperti virus, rootkit, keylogger dan spyware," terangnya.
Di luar itu, aplikasi seperti MeowShare, Vonvon dan lainnya meraup keuntungan finansial yang tak sedikit dari iklan yang tampil setiap kali ada orang yang mengakses kontennya.
"Besar dapatnya. MeowShare sudah dijalankan di berbagai negara dan di Indonesia sudah mengalami lokalisasi. Keuntungannya dari iklan bisa ratusan juta per bulan," papar Alfons.
Satu hal lagi, memainkan kuis tersebut disebutkan Alfons secara tidak langsung membahayakan teman Facebook lainnya. Pasalnya, tanpa disadari pengguna akan memberikan akses data temannya tanpa izin ke aplikasi.
"Kalau sekadar lucu-lucuan kalau bisa jangan sampai mengorbankan teman di medsos. Untuk sendiri saja. Walaupun dalam kenyataannya yah memang lebih seru kalau ramai-ramai," canda Alfons.
Bagi yang terlanjur main
Bagi yang terlanjur memainkannya, Alfons menyebut memang tidak banyak yang bisa dilakukan karena data sudah diberikan.
"Karena kalau profilnya sudah masuk, akan dipakai terus. Tetapi kalau ada apps yang sudah diinstal, sebaiknya di-uninstal. Kalau sudah di-follow atau di-like, batalkan," sarannya.
Antivirus tidak bisa memberikan peringatan, karena aplikasi semacam ini tidak terdeteksi sebagai malicious atau aplikasi jahat. Itu sebabnya, diperlukan kesadaran dan kontrol dari diri sendiri untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan.
Caranya? Filter kuis atau aplikasi mana yang aman dan tidak meminta akses ke akun secara berlebihan. Cek pengaturan privasi akun untuk membersihkannya dari aplikasi yang tidak penting dan tentu saja mengamankan kalian dari peretasan data.
"Ke depannya harus lebih jeli memfilter aplikasi apa saja yang mau dipakai," tutupnya. (rns/rou)