Sering Online, Ponsel Belum Tentu Aman
Hide Ads

Sering Online, Ponsel Belum Tentu Aman

Agus Tri Haryanto - detikInet
Sabtu, 14 Okt 2017 19:05 WIB
Foto: detikINET/Agus Tri Hartanto
Jakarta - Smartphone dengan sistem keamanan yang mumpuni harus menjadi pertimbangan serius bagi konsumen. Pasalnya, pengguna ponsel saat ini sering online.

International Data Corporation (IDC) Indonesia melihat adanya kebutuhan konsumen yang makin luas, seperti mengakses media sosial hingga multimedia itu menyebabkan meningkatkan aktivitas online.

"Otomatis data pribadi akan terkoneksi yang bukan hanya ke smartphone sendiri tapi ke server penyedia layanan. Di situlah dibutuhkan adanya sistem security dari device tersebut untuk melindungi data pribadi penggunanya dan tidak bisa dieksploitasi pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab," tutur Risky Febrian, Associate Market Analyst IDC Indonesia di Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sering Online, Ponsel Belum Tentu AmanFoto: detikINET/Agus Tri Hartanto


Bukan hanya soal tingginya aktivitas online yang mengharuskan smartphone memiliki sistem keamanan, tetapi juga memberikan kenyamanan kepada pengguna dari serangan siber, seperti malware maupun virus.

Kondisi tersebut yang ingin ditawarkan solusinya oleh Advan melalui produk smartphone terbarunya bernama A8. Bersamaan diluncurkannya produk, vendor nasional ini mengumumkan positioning sebagai "privacy protector phone".

Menurut Hasnul Suhaimi, Project Director Advan, laporan keamanan dari berbagai lembaga riset tersebut menjadi bukti bahwa smartphone dengan sistem keamanan yang bagus harus menjadi pertimbangan serius bagi konsumen.

"Banyak sekali masalah keamanan yang menyangkut penggunaan smartphone seperti serangan malware, virus, peretasan data, dan sebagainya bahkan melibatkan tokoh terkenal maupun selebritis. Kita tentu tidak mau menjadi korban serangan data yang bakal merugikan seperti itu," kata Hasnul.

Sering Online, Ponsel Belum Tentu AmanFoto: detikINET/Agus Tri Hartanto



Di kesempatan yang sama, Direktur Marketing Advan Tjandra Lianto mengatakan bahwa Privacy Protector Phone lahir dari berbagai kondisi di lapangan, di mana konsumen sebenarnya membutuhkan ponsel yang lebih aman, namun seringkali tidak menemukan solusi yang tepat.

"Advan A8 menjadi jawaban bagi konsumen yang membutuhkan smartphone dengan fitur canggih dan kekinian seperti Dual Camera, Fingerprint hingga memori RAM yang besar. Di atas semua itu, smartphone ini memiliki sistem security handal yang memberikan rasa aman kepada konsumen melalui platform IDOS (Indonesia Operating System) yang kami kembangkan," ujar Tjandra. (rou/rou)