Dicekal Amerika, Bagaimana Nasib Kaspersky di Indonesia?
Hide Ads

Dicekal Amerika, Bagaimana Nasib Kaspersky di Indonesia?

Agus Tri Haryanto - detikInet
Selasa, 18 Jul 2017 20:45 WIB
Foto: internet
Jakarta - Kaspersky Lab sempat ramai jadi pemberitaan dunia karena dicekal Amerika Serikat. Apalagi, produsen antivirus asal Moskow itu dituding sebagai antek mata-mata Rusia.

Tentu jadi pertanyaan, bagaimana nasib perusahaan sekuriti jaringan besutan Eugene Kaspersky tersebut di negara-negara lainnya, termasuk Indonesia. Apalagi, AS pastinya punya pertimbangan khusus sebelum mencekal. Adakah dampak pengaruhnya?

"Nggak (berpengaruh ke Indonesia)," tegas Dony Koesmandarin, Manajer Kaspersky Lab Teritorry Channel Indonesia, di Jakarta, Selasa, (18/7/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dony mengaku tak mengetahui secara pasti kenapa negeri Paman Sam itu sampai melakukan pencekalan dan produk perusahaannya itu dilarang tak boleh digunakan oleh pemerintah AS.

"AS bilang tidak dianjurkan digunakan di pemerintahannya. Saya nggak tahu kenapa, secara detil, saya nggak tahu," sebutnya.

Pada kesempatan ini juga, Dony mengatakan bahwa Kaspersky Lab bersikap netral dalam hal apapun. Selain itu, produknya ditunjukkan bukan untuk kepentingan salah satu pihak yang punya unsur politik.

"Yang saya bisa tegaskan, Kaspersky tidak pernah bergabung dengan politik apapun, tidak pernah membantu dan tidak akan pernah membantu," tegasnya.

Dicekal Amerika, Bagaimana Nasib Kaspersky di Indonesia?Foto: internet


Diberitakan sebelumnya, pemerintahan Donald Trump telah menghapus nama Kaspersky Lab dari daftar vendor untuk pembelian perangkat teknologi yang akan digunakan oleh instansi pemerintahan. Alasannya dikhawatirkan produk keamanan Kapersky menjadi jalur yang digunakan Kremlin untuk masuk ke jaringan di AS.

Hal tersebut menjadi tindakan konkret dari kecurigaan badan intelijen dan parlemen AS yang muncul sejak beberapa bulan lalu. Mereka meyakini perusahaan antivirus yang bermarkas di Moskow itu punya hubungan erat dengan badan intelijen Rusia yang berada di balik serangan cyber ke AS.

Dalam sebuah pernyataan juru bicara perintah AS mengatakan saat ini semua produk Kaspersky telah dihapus dari daftar kontrak bagian General Service Administration AS yang mencakup layanan teknologi informasi dan peralatan fotografi digital. (rou/rou)
Berita Terkait