Lalu serangan tahun 2014 yang menyasar operator reaktor nuklir di Korsel. Serangan tersebut menurut Simon Choi, periset senior dari perusahaan sekuriti Hauri Inc dilakukan dari negara China.
"Mereka beroperasi di sana sehingga apapun yang mereka lakukan, semuanya berasal dari alamat IP di China," kata Choi yang dikutip detikINET dari Reuters.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka bekerja di perusahaan pemrograman TI sebagai penyamaran. Beberapa dari mereka juga menjalankan website dan menjual game serta program judi," paparnya.
Menurut investigasi, ada dua perusahaan TI di Malaysia yang punya hubungan dengan mata-mata Korut. Mungkin saja di baliknya adalah Unit 180, kelompok hacker elit yang diduga dibina oleh pemerintah Korut
"Para personelnya direkrut semenjak dari SMA dan mendapatkan pelatihan intensif di beberapa institusi elit," kata Michael Madden, seorang pakar sekuriti.
Memang tidak ada bukti kuat soal laporan-laporan tersebut dan Korut selalu membantahnya. Bagaimanapun, hacker Korut dianggap sebagai ancaman nyata.
"Apakah mereka terlibat atau tidak misalnya dalam penyerangan WannaCry, tidak mengubah fakta bahwa mereka memang adalah ancaman siber yang nyata," kata sumber dari pemerintah AS. (fyk/fyk)