Pantauan ahli keamanan dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, website KPU tidak diretas. Saat ini situs tersebut masih dalam keadaan normal.
"Vaksincom memantau bahwa situs KPU masih berjalan dengan normal dan tidak ada indikasi peretasan," katanya kepada detikINET.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Adalah sangat wajar bagi setiap situs di internet bisa menjadi korban usaha peretasan, apalagi situs KPU yang tentu menjadi situs paling populer dimasa pilkada, tentunya banyak orang yang ingin mengakses informasi situs ini, termasuk peretas yang ingin merubah tampilan situs," kata Alfons.
Namun sayangnya hoax ini malah menjadi-jadi di media sosial. Banyak ditemukan postingan yang mencurigai adanya isu situs KPU dibobol karena suara salah satu pasangan calon melonjak.
Bahkan penyebaran hoax tersebut pun tidak saja menggunakan dengan gambar. Bahkan ada pembuat Hoax juga cukup kreatif dengan membuat video bagaimana hacking di server KPU terjadi.
"Bagi praktisi yang mengerti IT, hal tersebut menjadi tertawaan seperti pada komentar yang dituliskan oleh pengguna Facebook lain karena perubahan data dilakukan "hanya" pada komputer lokal (client side) yang memang mudah saja diubah dengan perintah "inspect element" pada peramban, tidak beda dengan mengedit ketikan di MS Word," kata Alfons.
"Untungnya banyak netizen rupanya sudah cukup teliti dan mengkritisi usaha pembohongan yang dilakukan oleh pembuat posting tersebut," pungkasnya. (afr/afr)