Menurut Yahoo, pembobolan itu adalah aksi yang disponsori oleh sebuah negara, meski mereka tak menyebut negara mana yang mendukung aksi tersebut, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Jumat (23/9/2016).
Data-data pengguna yang dicuri dalam pembobolan itu antara lain adalah nama, alamat email, nomor telepon, tanggal lahir dan password yang terenkripsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pencurian sebesar ini belum pernah terjadi sebelumnya, karena data yang tercuri sangatlah besar, lebih dari tiga kali lipat dibanding serangan yang sebelumnya pernah terjadi ke situs eBay. "Ini adalah pencurian data terbesar sepanjang sejarah," ujar Bruce Schneier, seorang kriptologis terkenal.
Berkaitan dengan peretasan ini, Yahoo hanya menyarankan penggunanya untuk mengganti password, meski tak mewajibkannya.
Peretasan ini memang sudah terjadi sejak 2014 lalu, namun Yahoo baru menyadarinya pada Agustus 2016 lalu. Yaitu setelah adanya serangan lain yang terjadi pada bulan itu, yang kemudian mengungkap serangan yang terjadi pada 2014 tersebut. (asj/ash)