Siapa Hacker yang Gondol Uang Bank Rp 1 Triliun?
Hide Ads

Siapa Hacker yang Gondol Uang Bank Rp 1 Triliun?

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 26 Apr 2016 15:38 WIB
Foto: Pawel Kopczynski/REUTERS
Jakarta - Belum ada tersangka dalam kasus pembobolan bank sentral Bangladesh yang menghebohkan, di mana hacker berhasil menggondol uang senilai USD 81 juta atau di kisaran Rp 1 triliun. Namun ada tudingan pelakunya adalah warga China.

Kasus ini turut menyeret pemerintah dan bank Filipina. Pasalnya, uang yang dicuri diketahui dikirimkan melalui cabang Rizal Commercial Banking Corp (RCBC) di Manila, kemudian berujung ke kasino dan tempat judi di sana.

"Mereka sepertinya bukan hacker asal Filipina, kemungkinan adalah hacker dari China. Mereka melihat ada celah di sistem perbankan atau satu bank di Filipina," kata Ralph Recto, senator Filipina yang dikutip detikINET dari Reuters.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia tak menjelaskan mengapa tudingan mengarah ke hacker China. Namun pernah disebutkan sebelumnya bahwa uang yang diambil dikirimkan ke Filipina oleh dua penjudi asal China dari Makau dan Beijing.

Uang sebanyak USD 81 juta itu ditransfer ke empat rekening di sebuah bank RCBC di Manila. Rekening itu sudah dibuka cukup lama. Hal ini sempat menimbulkan kecurigaan kalau kepala cabang bank itu, Maia Santos Deguito turut terlibat. Namun ia sudah membantahnya dan memang belum ada bukti kuat.

Sebagian uang yang sudah dikirimkan ke sebuah perusahaan kasino sudah berhasil ditarik kembali. Namun sebagian masih raib. Sampai saat ini, otoritas masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap kasus pelik yang melibatkan beberapa negara ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, hacker yang diduga satu komplotan, menggondol uang senilai USD 81 juta atau sekitar Rp 1 triliun dari bank sentral Bangladesh. Belum ada satupun dari penjahat cyber itu yang tertangkap hingga saat ini.

Semuanya berawal Februari lalu. Sekelompok hacker berhasil membobol sistem bank sentral Bangladesh dan mencoba melakukan transfer palsu dengan jumlah total USD 951 juta dari akun bank itu di Federal Reserve Bank of New York.

Untung saja sebagian besar transfer berhasil diblokir setelah sang hacker salah menulis rekening penerima, yang seharusnya foundation menjadi fandation. Typo ini menimbulkan kecurigaan dari Deutsche Bank yang terlibat dalam proses transaksi. Mereka langsung membatalkan transfer tersebut dan terbukalah kejahatan cyber ini.

(fyk/ash)