Lewat sebuah situs, DARPA membuat sebuah permintaan yang isinya mendatangkan kandidat untuk menggarap sebuah platform messaging dan transaksi yang bisa diakses melalui web browser atau aplikasi mandiri (stand alone).
Dalam permintaannya, DARPA menunjuk aplikasi tersebut dipakai untuk kepentingan militer. Tapi, tidak menutup kemungkinan jika nantinya platform tersebut bisa dikomersialisasikan -- atau dengan kata lain dipakai untuk umum, meski belum jelas bagaimana pengaplikasiannya nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataannya itu, DARPA juga meminta agar nantinya platform tersebut menghadirkan sejumlah fitur seperti self-destructing message -- pesan yang otomatis bisa hancur sendiri seperti di film Mission Impossible -- atau pesan yang bisa dilihat hanya sekali.
DARPA berpendapat jika layanan pesan yang dipakai oleh militer AS saat ini tidaklah cocok, dengan sistem komunikasi yang rentan terhadap intersepsi.
"Infrastruktur dan perpesanan bawaan itu mahal, tidak efisien, dan rapuh terhadap serangan cyber. Biaya perawatannya pun semakin meningkat," pungkasnya. (rou/rou)