Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Ketika Ponsel Orangtua Jadi Target Mata-mata

Ketika Ponsel Orangtua Jadi Target Mata-mata


Ardhi Suryadhi - detikInet

Ilustrasi (Ist.)
Jakarta - Pada laporan Mobile Malware Repot Q1 2015, pakar sekuriti G Data mendemonstrasikan ancaman Adware pada perangkat Android. Selain Adware, apps lain dalam jumlah yang masif bisa dikategorikan dalam PUP (Potentially Unwanted Program).

Pada laporan kali ini, yang menjadi perhatian bukan malware dalam definisi tradisional, tetapi program yang secara diam-diam memantau smartphone dan mengumpulkan data.

Sebagai contoh, Anda sebagai orang tua dapat memonitor anak dan melihat apa saja yang dilakukan sang buah hati, siapa yang mereka hubungi, apa yang sedang mereka lakukan di smartphonenya dan sedang berada di mana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bayangkan posisi tersebut dibalik, pembuat malware yang menjadi orang tua dan Anda pemilik smartphone menjadi anak yang dimonitor.

Malware yang memonitor berusaha sebaik mungkin menyembunyikan dirinya. Persetujuan akses hanya dievaluasi/disetujui pada saat instalasi apps. Yang menjadi masalah, saat ini pembuat apps konvensional sekalipun sekarang sudah meminta hak akses informasi yang sangat tinggi dan jauh melebihi keperluannya karena alasan tertentu baik untuk keperluan komersial atau untuk mengantisipasi perkembangan apps ini di masa depan. Karena itulah kategori malware baru yaitu PUP dimunculkan.

Salah satunya adalah Android.Monitor.Gsyn.B yang menyamar sebagai app untuk Google Drive. Korbannya akan mengira bahwa aplikasi ini berasal dari Google Drive karena icon yang digunakan sangat mirip dengan icon Google Drive.
Β 

Keterangan gambar: Android. Monitor.Gsyn.B

Dalam kasus ini, app tersebut hanya melakukan aktivitas monitoring. App palsu bisa mencuri data dalam cakupan yang sangat luas dan menjalankan beberapa fungsi penting tanpa sepengetahuan pemiliknya seperti:
β€’ Menguping pembicaraan telepon.
β€’ Melihat dan mengkopi kontak.
β€’ Mendapatkan data posisi Anda.
β€’ Mengambil dan mengkopi gambar/foto.
β€’ Menguping pembicaraan menggunakan mic smartphone.
β€’ Mengirim dan membaca SMS/MMS
β€’ Melumpuhkan program Antivirus dan program lainnya.
β€’ Menguping chat (WhatsApp, Skype, Viber, Facebook, Google + dan lainnya).
β€’ Mengakses histori peramban.

Karena itu, para pengguna smartphone harus berhati-hati dan tidak sembarang menginstal apps. Instal apps hanya yang Anda perlukan dan pastikan mengetahui pembuat apps ini memiliki reputasi yang baik.

(ash/ash)





Hide Ads