Cameron memang tak menyebut secara langsung nama produk. Namun diketahui, layanan messaging milik Apple iMessage dan FaceTime menawarkan enkripsi end to end. Sehingga Apple mencegah siapapun membaca isi pesan bahkan jika datang dengan surat perintah dari dinas keamanan.
"Kita tidak ingin mengizinkan sarana komunikasi antara orang-orang yang tak bisa disentuh surat perintah. Karena ini berpotensial digunakan oleh ekstrimis," kata Cameron, seperti dikutip detikINET dari Expert Reviews, Kamis (15/1/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak seperti iMessage, WhatsApp dan Snapchat keduanya juga mengenkripsi komunikasi antara pengguna, akan tetapi penyedia memegang 'kunci' enkripsi, yang berarti mereka bisa mendapatkan akses ke pesan pengguna jika mereka dipaksa oleh dinas keamanan .
Dalam update untuk kebijakan privasi Apple tahun lalu, CEO Apple Tim Cook menegaskan bahwa perusahaan tidak akan pernah bekerja sama dengan dinas keamanan yang mencoba untuk menyadap komunikasi pelanggan.
Β
"Kita belum pernah bekerja dengan instansi pemerintah dari negara manapun untuk membuat backdoor pada salah satu produk atau layanan kami," tulis Cook.
"Kami juga tidak pernah mengizinkan akses ke server kami. Dan kami tidak akan pernah," tegasnya.
Bisa jadi keras kepala yang dilakukan Apple ini, sangat berpotensial membuat layanan tidak dapat beroperasi di Inggris.
(tyo/ash)