Namun dari begitu banyaknya jenis penipuan, Microsoft melalui National Cyber Security Awareness Month (NCSAM) menyimpulkan bahwa ada 5 modus penipuan yang paling sering dilakukan.
Laporan tersebut dibuat berdasarkan hasil survei pengguna internet di beberapa negara. Tak disebutkan berapa jumlah korenponden yang mengikutinya, namun Microsoft mengklaim sudah cukup mewakili berbagai ancaman yang ada di internet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selamat, Anda Menang Lotre!
|
Namun alih-alih mendapatkan uang yang diinginkan, korban justru biasanya dimintai mengisi data diri pada form khusus. Tapi ada juga yang malah dibawa berkeliling menuju situs yang tidak jelas.
Hasil riset Microsoft menyebutkan bahwa penipuan jenis ini pernah dialami 44% koresponden mereka.
Antivirus Palsu
|
Tak dinyana, pelaku yang seolah-olah menjadi dewa penolong itu justru akan memasukkan virus ke dalam komputer korban, atau menawarkan program antivirus palsu yang berharga miring.
Modus seperti ini memang sudah lama beredar, saking lamanya malah sudah ada pelaku yang berhasil dibekuk. Wanita ini pun diganjar dengan hingga denda Rp 1,5 Triliun.
Hasil riset Microsoft menyebutkan bahwa penipuan jenis ini menguasai 40% dari hasil survei yang dilakukan.
Email Jebakan
|
Terdengar aneh memang, namun modus penipuan seperti itu ternyata pernah dialami 39% koresponden yang mengikuti survei Microsoft.
Pangeran dan Putri Penipu
|
Pelaku yang mengaku pangeran atau putri itu biasanya meminta pertolongan kepada korban, biasanya berbentuk donasi dengan mengirimkan sejumlah uang ke rekening yang sudah ditentukan.
Hasil riset Microsoft menyebutkan bahwa penipuan jenis ini menguasai 39% dari hasil survei yang dilakukan.
Janji Manis Kerja di Rumah
|
Di sini calon korban akan diiming-imingi salah satu cara untuk mencari uang dari rumah, pekerjaan yang ditawarkan biasanya tidak sulit namun bisa menghasilkan begitu banya uang.
Tapi awas, jangan langsung percaya. Sebab 38% koresponden Microsoft mengaku telah menemui penipuan sejenis ini.
Kelima modus yang telah disebutkan itu memang adalah jenis penipuan yang paling populer, namun tak dipungkiri lagi jika di luar sana masih banyak jenis penipuan lainnya. Termasuk melalui jejaring sosial yang kian ramai.
Hasil survei tersebut juga menyebutkan bahwa hanya ada 12% dari total koresponden yang merasa sudah terlindungi dengan baik, sedangkan sisanya mengaku pernah terjebak dengan penipuan tersebut.
Halaman 7 dari 6