Penasaran seperti apa rasanya hidup di tahun terburuk sepanjang sejarah? Coba tengok 536 M. Tahun di mana 'volcanic winter' melanda.
Pada 536-540 M, terdapat serangkaian ledakan erupsi yang menciptakan hawa dingin di seluruh penjuru negeri. Melansir IFL Science, dalam sebuah surat yang ditulis pada tahun 538 M, negarawan Romawi Cassiodorus menggambarkan kondisi di tahun-tahun tersebut.
"Manusia merasa khawatir, dan wajar saja merasa khawatir, akan tanda-tanda luar biasa di langit, dan bertanya dengan cemas peristiwa apa yang mungkin diramalkan oleh tanda-tanda ini. Matahari, yang pertama di antara bintang-bintang, tampaknya telah kehilangan cahayanya yang biasa dan tampak berwarna kebiruan," bunyi suratnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilanjut lagi, Cassiodorus menuturkan betapa takjubnya orang-orang di masa itu karena tidak melihat bayangan tubuh mereka di siang hari. Dia menyebut panas matahari seakan melemah.
Procopius, seorang sejarawan Bizantium yang tinggal di Timur Tengah pada masa itu, juga menulis tentang ketakutan yang disebabkan oleh gerhana matahari yang berkabut.
Tak cuma lewat surat, kondisi ini disertai bukti fisik dan ilmiah. Pohon-pohon yang ditebang di Denmark menunjukkan lingkaran pertumbuhan yang sangat sempit selama pertengahan abad keenam akibat 'perubahan iklim drastis' yang terjadi pada tahun 536 M.
Sementara itu, inti es dari Greenland dan Antartika menyoroti bukti bahwa atmosfer tersumbat oleh 'selubung debu asam atmosfer yang luas' selama masa ini.
Di tengah kegelapan, suhu anjlok di Belahan Bumi Utara dan pertanian runtuh. Para ahli percaya bahwa letusan tahun 536 M mungkin terkait dengan dimulainya Zaman Es Kecil Antik Akhir, yang dimulai pada tahun yang sama. Kemudian, ini dikonsolidasikan oleh lebih banyak letusan sekitar tahun 540-547 M.
Suhu musim panas di seluruh dunia turun beberapa derajat, dan iklim Bumi terguncang. Bahkan, salju turun selama musim panas di China, kekeringan melanda Amerika Selatan, dan kabut mematikan di langit meresahkan di Timur Tengah.
Tak terelakkan, kelaparan dan kesengsaraan menyusul. Catatan sejarah Gaelik Irlandia mencatat 'kegagalan roti pada tahun 536' sementara wabah pes melanda pelabuhan Romawi Pelusium di Mesir.
Lebih lanjut, Michael McCormick sejarawan dan arkeolog abad pertengahan yang memimpin Harvard University Initiative for the Science of the Human Past menambahkan kondisi saat itu di Eropa dan sebagian Asia.
"(Tahun 536 M) adalah awal dari salah satu periode terburuk untuk hidup, jika bukan tahun terburuk," ujarnya kepada Science pada tahun 2018.
Namun, mungkin musim dingin vulkanik tahun 536 M bukanlah kabar buruk bagi belahan dunia lainnya. Ketika Kekaisaran Romawi Timur dan Kekaisaran Sassaniyah menderita, Jazirah Arab justru diberkahi dengan lebih banyak hujan.
Dengan kekaisaran-kekaisaran lama yang sedang dilanda kesulitan, Jazirah Arab -- yang kini sedikit lebih hijau dibandingkan abad-abad sebelumnya -- siap menjadi panggung bagi kebangkitan. Di tengah berbagai faktor lainnya, Kekaisaran Arab muncul di panggung dunia pada abad ketujuh Masehi, dengan cepat menjadi salah satu kekuasaan paling kuat dan berpengaruh dalam sejarah.
Saksikan Live DetikPagi:
(ask/afr)











































