Di Reddit, sedang ramai teka-teki matematika terbaru yang bikin geger warganet. Kalau kamu bisa menjawabnya dengan benar, fix kamu jenius, nih.
"Ada tiga kotak. Setiap kotak berisi dua bola. Satu kotak berisi dua bola emas, kotak lainnya berisi dua bola perak, dan kotak terakhir berisi satu bola emas dan satu bola perak," kata penjelasan awal di postingan awal Reddit.
Sekarang untuk tantangannya. Kamu memilih sebuah kotak secara acak lalu kamu memasukkan tanganmu dan mengambil sebuah bola. Bolanya emas. Berapa probabilitas bola berikutnya yang kamu ambil dari kotak yang sama akan berwarna perak? Catatan, kamu tidak bisa melihat ke dalam kotak mana pun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika kamu seperti pengguna Reddit yang memposting teka-teki ini, kamu mungkin menjawab 50%. Jawabannya menarik, tapi dianggap kurang tepat. Kenawhy, tuh?
Semua bermuara pada konsep probabilitas bersyarat, konsep yang sama yang membuat soal Monty Hall begitu rumit.
Pertama, insting kamu untuk langsung membuang kotak C ternyata benar. Kamu memilih bola emas terlebih dahulu, jadi faktanya, Kamu tidak berurusan dengan kotak itu. Kemudian, bagaimana selanjutnya?
Nah, di sinilah jawaban sebelumnya menjadi kacau. Alih-alih memikirkan apa yang tersisa di dalam setiap kotak, kamu perlu mempertimbangkan tiga kemungkinan urutan kejadian. Masalahnya, kamu tidak tahu kotak apa yang akan kamu hadapi.
Namun, jika kamu mengambil bola emas, sebenarnya ada tiga bola potensial yang tersisa: bola perak di kotak B, bola emas di kotak A, atau bola emas lainnya di kotak A. Artinya, peluang terambilnya bola perak adalah satu banding tiga, hanya 33%.
Jika kamu masih bingung dengan teka-teki ini, jangan khawatir. Bahkan legenda akademis terhebat pun pernah tersandung pada probabilitas bersyarat.
"Saya menceritakan masalah (Monty Hall) kepada mendiang Paul Erdős, salah satu matematikawan paling terkenal abad ini, ketika beliau berkunjung ke rumah saya pada tahun 1995," kenang matematikawan Andrew Vazsonyi pada tahun 1999.
"Dalam percakapan tentang penggunaan teori probabilitas dalam pengambilan keputusan, saya menyebutkan masalah kambing dan Cadillac serta jawaban untuk Erdős, dengan penuh harapan kita akan beralih ke topik berikutnya," kenangnya.
"Namun, yang mengejutkan saya, Erdős berkata, "Tidak, itu mustahil. Seharusnya tidak ada bedanya'"," lanjutnya.
Vazsonyi pun lantas mengingatkannya bahwa probabilitas bukanlah sesuatu yang tetap dan statis; ia berubah seiring waktu. Akan tetapi, hal ini tidak meyakinkan Erdős.
"Dia menginginkan penjelasan yang lugas tanpa pohon keputusan. Saya menyerah saat itu karena saya tidak punya penjelasan yang masuk akal," tandasnya.
(ask/rns)