Jenis dan Alasan Ular Raksasa Memakan Manusia
Hide Ads

Jenis dan Alasan Ular Raksasa Memakan Manusia

Adi Fida Rahman - detikInet
Sabtu, 09 Nov 2024 14:00 WIB
Ular piton dapat memakan rusa utuh.
Jenis dan Alasan Ular Raksasa Memakan Manusia Foto: Ian Bartoszek/Conservancy of Southwest Florida
Jakarta -

Ular, khususnya yang berukuran besar seperti piton dan anaconda, seringkali diasosiasikan dengan predator ganas pemakan manusia. Gambaran mengerikan ular raksasa yang melilit dan menelan manusia bulat-bulat seringkali muncul di film-film maupun cerita fiksi.

Faktanya, risiko ular menjadikan manusia sebagai target mangsanya sangatlah rendah. Ular-ular besar seperti piton dan anaconda memang memiliki kemampuan untuk menelan mangsa yang besar, namun preferensi makanan mereka tetaplah hewan-hewan yang lebih kecil dan mudah ditaklukkan, seperti hewan pengerat, burung, dan mamalia kecil hingga sedang.

Lalu, mengapa ada kasus-kasus ular memangsa manusia?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alasan Ular Memangsa Manusia

Meskipun jarang terjadi, ada beberapa faktor yang dapat mendorong ular untuk memangsa manusia:

  • Kesalahan Identifikasi: Ular memiliki indra penglihatan yang terbatas dan lebih mengandalkan indra penciuman dan perasa getaran untuk mendeteksi mangsa. Dalam situasi tertentu, ular dapat salah mengidentifikasi manusia sebagai mangsanya, terutama jika manusia tersebut berada di posisi atau lingkungan yang menyerupai mangsa alaminya. Misalnya, anak kecil yang merangkak di semak-semak atau orang yang berenang di air keruh.
  • Kelangkaan Makanan: Kondisi lingkungan yang ekstrem, seperti musim kemarau panjang atau kerusakan habitat, dapat menyebabkan kelangkaan mangsa alami bagi ular. Dalam keadaan terdesak dan sangat lapar, ular mungkin terpaksa mengambil risiko dengan memangsa hewan yang lebih besar, termasuk manusia.
  • Perilaku Manusia: Manusia yang ceroboh atau tidak waspada saat berada di habitat ular dapat memicu serangan. Misalnya, mendekati ular terlalu dekat, mencoba menangkapnya, atau bahkan secara tidak sengaja menginjaknya.

ADVERTISEMENT

Jenis Ular yang Kerap Memangsa Manusia

Meskipun secara umum semua jenis ular dapat menyerang manusia jika merasa terancam, seperti dilansir Forbes ada beberapa jenis ular yang memiliki catatan memangsa manusia, antara lain:

Python Reticulated (Malayopython reticulatus)

Salah satu kasus ular pemakan manusia yang paling terkenal dan terdokumentasi dengan baik terjadi di Indonesia pada Juni 2024. Seorang wanita di desa Kalempang, Sulawesi Selatan ditemukan di dalam ular piton reticulated dengan panjang hampir 5 meter.

Korban yang seorang ibu empat anak ini sebelumnya dilaporkan hilang. Tubuhnya kemudian ditemukan setelah memotong ular itu.

Warga di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar) dibuat geger dengan temuan ular piton yang memangsa anak sapi milik warga di kebun. Hewan melata itu mati usai ditebas warga menggunakan parang.Piton menelan wanita di Sulawesi. Foto: 20Detik

Ini adalah kejadian kelima dari seekor ular piton yang melahap manusia di Indonesia sejak 2017. Kejadiannya sebelumnya pada 2023, penduduk di Tinanggea Sulwesi Selatan harus membunuh ular piton sepanjang delapan meter yang ditemukan mencekik dan memakan salah satu petani di desa.

Ular piton retikul adalah ular terpanjang di dunia, dengan individu yang tercatat mencapai lebih dari 9 meter. Berasal dari Asia Tenggara, mereka berkembang di hutan tropis, padang rumput, dan rawa bakau, sering kali dekat atau bersentuhan langsung dengan permukiman manusia.

Dikenal karena sisiknya yang berpola indah dan kekuatan melilit yang luar biasa. Ular ini kerap berburu burung, mamalia kecil, dan reptil.

Penelitian tentang perilaku makan ular sanca reticulated telah mengungkapkan bahwa mereka dapat mengkonsumsi makanan dengan berat hingga setengah dari bobot badan mereka. Sebuah artikel Juni 2005 di The Raffles Bulletin of Zoology mendokumentasikan kasus-kasus ular sanca ini menyerang dan memakan beruang matahari Melayu, menggarisbawahi kapasitas mereka untuk memangsa hewan besar.

Rahang mereka yang fleksibel dan kemampuan untuk meregangkan perut dan usus mereka memungkinkan mereka untuk menelan hewan besar, dan kadang-kadang manusia.

Selanjutnya Python Batu Afrika >>>

Python Batu Afrika (Python sebae dan Python natalensis)

Pada tahun 2002, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun di Durban, Afrika Selatan dibunuh dan ditelan oleh ular sanca batu Afrika. Itu adalah insiden "pemakan manusia" pertama yang tercatat untuk spesies ini.

Anak-anak lain yang bersama korban menyaksikan pemandangan mengerikan di pohon mangga tempat mereka bersembunyi. Saat ular menjebak anak laki-laki itu, memeras dan menelannya seluruh tubuhnya.

Ahli herpetologi menduga bahwa ular piton baru saja bangun dari hibernasi musim dinginnya dan sedang mencari mangsa ketika korban, sayangnya, bermain si jalurnya.

Insiden suram lainnya terjadi di Campbellton, New Brunswick, Kanada, pada tahun 2013 ketika dua anak laki-laki berusia 4 dan 6 tahun dibunuh oleh ular piton batu Afrika ketika mereka tidur di sebuah apartemen di atas toko hewan peliharaan ayah mereka.

Warga di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar) dibuat geger dengan temuan ular piton yang memangsa anak sapi milik warga di kebun. Hewan melata itu mati usai ditebas warga menggunakan parang.Ular Piton Batu Afrika Foto: 20Detik

Ular sanca batu Afrika, berasal dari Afrika sub-Sahara, dapat tumbuh lebih dari 6 meter panjangnya. Menurut laporan Survei Geologi, rahang atas dan bawahnya melekat dengan ligamen yang melar, yang memungkinkannya menelan hewan lebih lebar dari dirinya sendiri. Di alam liar telah didokumentasikan memangsa hewan sebesar kijang dan buaya.

Sama seperti kerabat mereka di Asia Tenggara, mereka membunuh melalui penyempitan, mencekik hewan sebelum menelannya. Diasumsikan bahwa ular piton ini tidak membedakan antara jenis mangsa setelah target telah ditundukkan, yang menyebabkan serangan langka pada manusia.



Simak Video "Video: Penampakan Ular Piton 5,5 Meter yang Serang Imam Masjid di Sulbar"
[Gambas:Video 20detik]