75 Ribu Burung Mati Massal Kena Penyakit Seram

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 27 Sep 2024 07:15 WIB
Foto: Kro4
Jakarta -

Lebih dari 75 ribu ekor burung mati masssal di danau Tule, di perbatasan Caifornia dan Oregon, Amerika Serikat. Jumlah kematian diprediksi akan terus bertambah, dengan ribuan lagi burung yang mati di minggu-minggu mendatang.

Ini adalah wabah terburuk di area itu, di mana lebih banyak burung mati dibandingkan peristiwa yang sama pada tahun 2020. Departemen Pertanian setempat telah mengambil sampel dan burung itu positift terkena penyakit botulisme.

Seperti dikutip detikINET dari Newsweek, botulisme adalah penyakit yang disebabkan racun oleh bakteri bernama Clostridium botulinum. Penyakit ini mengganggu fungsi saraf, menyebabkan kelumpuhan dan dalam kasus yang parah, kematian akibat gagal napas atau tenggelam.

Clostridium botulinum tumbuh subur di lingkungan miskin oksigen, seperti lumpur atau tumbuhan membusuk, yang umum ditemukan di lahan basah dan badan air yang tergenang. Burung biasanya menelan racun tersebut dengan memakan makanan yang terkontaminasi atau mengonsumsi air yang mengandung racun tersebut.

Wabah botulisme pada unggas umum terjadi selama cuaca hangat ketika permukaan air menurun dan pembusukan meningkat. Burung yang terkena botulisme mungkin tampak lemah, tidak dapat terbang atau berjalan, dan menunjukkan kelumpuhan.

"Pada tanggal 15 September, saya melihat sekitar 500 burung mati di air, mulai unggas air hingga burung pantai, burung camar hingga burung penyanyi," kata Teresa Wicks, ahli biologi di Bird Alliance of Oregon.

"Spesies paling umum adalah northern shovelers, northern pintails, dan American coots, tapi spesies lain juga terpengaruh, termasuk burung penyanyi dan predator yang memakan bangka Kemungkinan besar kita tidak akan pernah tahu jumlah kematian sebenarnya karena tidak semua burung mati di air," tambah dia.

Wilayah ini telah mengalami wabah botulisme sebelumnya, meski wabah ini biasanya hanya membunuh beberapa ratus burung, bukan puluhan ribu. Hanya hujan dan cuaca lebih dingin yang akan membantu mengakhiri wabah tersebut.

"Cekungan Klamath berfungsi sebagai habitat penting bagi burung yang bersarang dan bermigrasi di sepanjang Pacific Flyway. Kehancuran yang terjadi di sini akibat wabah botulisme akan berdampak jangka panjang di seluruh Pantai Barat," kata Wicks.

Bird Ally X, sebuah organisasi nirlaba yang menyelamatkan burung-burung yang terluka di wilayah tersebut, telah berupaya untuk menyelamatkan banyak burung yang terkena dampak, dengan ratusan burung yang sembuh dilepaskan kembali ke alam liar.



Simak Video "Video: Pulau Burung, Dataran yang Hilang Kini Muncul Kembali"

(fyk/afr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork