Struktur Bulat Misterius Ditemukan di Google Maps
Hide Ads

Struktur Bulat Misterius Ditemukan di Google Maps

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 11 Sep 2024 20:06 WIB
Kawah meteorit
Struktur Bulat Misterius Ditemukan di Google Maps. Foto: IFL Science
Jakarta -

Seorang pengguna Google Maps bernama Joel Lapointe sedang mencari tahu mengenai lokasi perkemahan. Namun, warga asal Kanada itu malah menemukan pemandangan tidak biasa, yaitu semacam lubang di area Cote Nord, Quebec.

Lubang itu diameternya sampai 15 kilometer. Curiga dengan area misterius ini, dia pun menghubungi ahli geofisika, Pierre Rochette. Ternyata kemungkinan, situs itu adalah kawah bekas tumbukan meteorit di masa silam.

"Melihat topografinya, kemungkinan area ini adalah hasil tabrakan (baru angkasa)," kata Rochette yang dikutip detikINET dari CBC, Rabu (11/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rochette pun bersama ilmuwan lainnya sedang menyelidiki situs tersebut dan menerima sampel tanah di sana. Sejauh ini mereka telah menemukan bahwa sampel tersebut sebagian terbuat dari zirkon, yang merupakan mineral yang berubah akibat benturan.

Tara Hayden dari departemen ilmu Bumi Universitas Western, menyebut temuan itu tu dapat memberi tahu kita tentang kapan meteor tersebut menabrak Bumi. "Itulah hal yang luar biasa tentang kawah semacam ini. Kita bisa mendapatkan hubungan antara Bumi dan alam semesta luar," katanya.

ADVERTISEMENT

Sekitar 31 kawah tumbukan saat ini ditemukan di Kanada, sebagian berkat bantuan Google. Adapun temuan baru ini dinyatakan layak untuk diteliti lebih lanjut. "Ini sangat menarik dan tidak sering terjadi," kata Gordon Osinski, ilmuwan di Western University.

Memang masih banyak pengujian perlu dilakukan untuk memastikan situs tersebut benar-benar adalah kawah bekas tabrakan meteorit. Kawah semacam itu terbentuk ketika sebuah meteorit menabrak permukaan sebuah planet dengan kecepatan ribuan kilometer per jam.

Beberapa kawah dapat berasal dari jutaan atau bahkan ratusan juta tahun yang lalu. Meteorit sendiri dapat bervariasi dalam jenisnya dan dapat berasal dari planet purba atau beberapa material Tata Surya paling awal.




(fyk/fay)
Berita Terkait