Maut Mengintai Kapal Pesiar Crazy Rich di Area Ini
Hide Ads

Maut Mengintai Kapal Pesiar Crazy Rich di Area Ini

Fino Yurio Kristo - detikInet
Sabtu, 24 Agu 2024 07:41 WIB
Kapal pesiar Bayesian
Kapal pesiar Bayesian yang celaka. Foto: Perini Navi
Jakarta -

Tenggelamnya kapal pesiar mewah Bayesian yang menewaskan juragan teknologi asal Inggris, Mike Lynch dan 5 penumpang lainnya, menurut ilmuwan adalah sebuah peringatan. Pemanasan global diduga menjadi penyebab cuaca ekstrem di sekitar Laut Mediterania, lokasi kapal itu celaka.

Bayesian tenggelam disapu badai di pelabuhan Porticello, Sisilia, Italia. Lima jenazah sudah berhasil diangkat, sementara satu lagi masih belum ditemukan, yaitu Hannah, putri dari Mike Lynch.

Dikutip detikINET dari CNN, Sabtu (24/8/2024) Laut Mediterania terkenal akan airnya yang jernih dan tenang. Di sanalah para kaum crazy rich atau super kaya sering rekreasi di atas kapal pesiar mewah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian, Mediterania tetap menyimpan bahaya. Terlebih fenomena perubahan iklim mengubah panas di lautan, memicu badai yang lebih kuat dan intens. Tenggelamnya kapal Bayesian sendiri diyakini akibat munculnya puting beliung di atas air, di tengah badai.

Badai yang terjadi dini hari itu menghasilkan setidaknya dua lusin puting beliung di wilayah Italia. "Kebanyakan puting beliung semacam ini relatif lemah namun sebagian bisa sangat kuat," kata Peter Innes, pakar cuaca di Universitas Reading, Inggris.

ADVERTISEMENT

Ada bukti bahwa suhu laut memengaruhi puting beliung. Studi Universitas Barcelona menemukan puting beliung lebih mungkin terjadi saat laut sangat hangat. Namun, menghubungkan perubahan iklim dan puting beliung masih perlu diteliti. Puting beliung perlu beberapa kondisi berbeda untuk terbentuk selain panas, termasuk angin dan perbedaan suhu antara udara dan laut.

Yang jelas perubahan iklim menyebabkan badai lebih intens, beberapa di antaranya dipicu oleh air laut yang hangat. Apalagi Mediterania saat ini sangat panas. Suhu air di sekitar Sisilia sekitar 30 derajat celcius, 3 derajat Celsius lebih hangat dari rata-rata dan adalah anomali eksrem.

Panas laut dipengaruhi fluktuasi iklim alami, seperti El Nino, tapi ilmuwan yakin suhu makin tinggi oleh pemanasan global yang dipicu pembakaran bahan bakar.

Wilayah Mediterania ada di garis depan krisis iklim. Dijuluki titik panas perubahan iklim, wilayah ini memanas sekitar 20% lebih cepat dari rata-rata global. Dampaknya jelas terlihat pada cuaca ekstrem di sana, mulai gelombang panas brutal hingga badai ganas yang membawa banjir dahsyat.

"Pemanasan global dan khususnya pemanasan Laut Mediterania kemungkinan besar akan menyebabkan intensifikasi sejumlah sistem cuaca yang berpotensi berbahaya di wilayah tersebut," kata Innes.




(fyk/fay)