Qin Shi Huang adalah pendiri dari Dinasti Qin dan kaisar pertama China yang memerintah sampai kematiannya di tahun 210 SM. Dia jugalah yang membangun kompleks Pasukan Terakota, patung banyak tentara yang dipercaya akan mengawalnya di alam baka.
Deretan patung tersebut terdiri dari antara lain prajurit, kereta, dan kuda. Perkiraan dari tahun 2007 adalah bahwa tiga lubang yang berisi Tentara Terakota menampung lebih dari 8.000 patung tentara, 130 kereta dengan 520 kuda, dan 150 kuda kavaleri. Sebagian besar tetap berada di dalam lubang dekat mausoleum Qin Shi Huang.
Nah, di mausoleum yang dikelilingi Tentara Terakota itulah terdapat makam Kaisar Qin Shi Huang yang sampai saat ini, belum digali oleh ilmuwan. Terdapat beberapa faktor mengapa dari penemuan kompleks itu di tahun 1974 sampai sekarang, kuburan sang Kaisar tetap dibiarkan. Eskavasi lebih fokus pada penggalian sisa Tentara Terakota.
Alasan utama mengapa kuburan sang kaisar belum digali adalah ilmuwan takut upaya itu malah menimbulkan kerusakan atau bahkan kehancuran peninggalan sejarah yang amat berharga. Hal serupa pernah terjadi saat penggalian kota Troy pada tahun 1970-an, yang malah menyebabkan kehancurannya.
Selain itu, diduga banyak halangan di dalam makam Kaisar Qin Shi Huang. Pengujian di sekitar situs menunjukkan ada kandungan merkuri 100 kali lebih tinggi dari normal, membuat dugaan bahwa dulu Qin memerintahkan dibuatnya sungai merkuri beracun di sekitar makamnya adalah kenyataan.
Tak hanya itu, diduga banyak jebakan mematikan sudah menunggu siapa pun yang menggalinya. Dikutip detikINET dari Geographical.co.uk, hal itu dituliskan oleh Sima Qin, pakar sejarah yang hidup sekitar seratus tahun setelah era Qin Shi Huang.
"Makam itu dipenuhi dengan artefak langka dan harta karun yang indah. Pengrajin diminta untuk membuat busur dan panah untuk menembak siapapun yang memasuki makam. Merkuri dipakai untuk meniru sungai Yangtze dan Sungai Kuning, dan dirancang untuk mengalir secara mekanis," tulisnya.
Kesulitan lain terkait kedalaman makam dan tentu saja biaya untuk menggalinya tidak murah. Ilmuwan memperkirakan, kuburan Kaisar Qin berada sekitar 35 meter di bawah tanah. Tentu diperlukan banyak sumber daya manusia dan teknik khusus. China sendiri belum berpengalaman untuk itu.
Para ilmuwan pun berharap kemajuan teknologi suatu hari nanti akan bisa membuka makam itu dengan aman dan menjaga semua yang ada di dalamnya tetap utuh. Untuk saat ini setelah sekitar dua ribu tahun, makam sang Kaisar tetap aman di lokasinya dan belum pernah tersentuh.
Simak Video "Video Lambaian Tangan Jeff Bezos dan Lauren Sanchez di Depan Hotel Venesia"
(fyk/fay)