Ilmuwan Peringatkan Starlink Bisa Membahayakan Manusia
Hide Ads

Ilmuwan Peringatkan Starlink Bisa Membahayakan Manusia

Fino Yurio Kristo - detikInet
Sabtu, 22 Jun 2024 14:00 WIB
Roket Falcon 9 SpaceX membawa satelit internet Starlink
Satelit Starlink. Foto: Space.com
Jakarta -

Satelit Starlink besutan SpaceX sudah ribuan jumlahnya di angkasa, memancarkan internet ke banyak negara termasuk Indonesia. Namun memang sudah banyak kritikan terhadap Starlink, terutama dari para ilmuwan. Dari menghalangi cahaya bintang dan terbaru, berpotensi mengancam lapisan ozon dan ujungnya membahayakan manusia.

Dikutip detikINET dari Independent, konstelasi satelit raksasa seperti Starlink ke berpotensi memuntahkan sejumlah besar gas aluminium oksida ke atmosfer yang dapat menipiskan lapisan ozon. Penelitian itu dipublikasikan periset di Universityu of Southern California di jurnal Geophysical Research Letters.

SpaceX telah meluncurkan lebih dari 6.000 satelit Starlink dan akan terus bertambah untuk memancarkan internet ke banyak negara. Setiap model satelit baru semakin berat bobotnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut ilmuwan, oksida dapat bertahan di atmosfer dan merusak lapisan ozon selama beberapa dekade. "Hanya dalam beberapa tahun terakhir orang-orang mulai berpikir bahwa hal ini mungkin menjadi masalah," kata Joseph Wang, salah satu penulis studi tersebut.

"Kami adalah salah satu tim ilmuwan pertama yang melihat implikasi dari fakta-fakta ini," papar dia.

ADVERTISEMENT

Saat sebuah satelit kecil sudah tidak difungsikan dan kembali ke Bumi, ia memproduksi sekitar 30 kg alumunium oksida ketika terbakar. Di tahun 20222 saja, satelit yang jatuh ke Bumii mungkin berkontribusi menyumbang sekitar 17 ton partikel kecil alumunium oksida.

Ketika semua konstelasi satelit yang direncanakan sudah ada, para ilmuwan memperkirakan lebih dari 350 ton aluminium oksida akan dilepaskan tiap tahunnya. Angka ini merupakan peningkatan sangat besar, yakni hampir 650% dibandingkan tingkat atmosfer alami.

SpaceX sendiri memiliki izin untuk meluncurkan 12.000 satelit Starlink lainnya sementara Amazon dan raksasa teknologi lain juga berencana meluncurkan ribuan satelit di tahun-tahun mendatang. "Seiring dengan meningkatnya angka satelit masuk kembali, penting untuk mengeksplorasi lebih jauh kekhawatiran yang disoroti dalam penelitian ini," kata para peneliti.

Para ilmuwan cemas karena permintaan akan jangkauan internet global mendorong peluncuran satelit komunikasi kecil. Ditakutkan, lapisan ozon yang sangat bermanfaat akan mengalami gangguan besar di masa depan.

Lapisan ozon di atmosfer bumi menyerap radiasi ultraviolet berbahaya dari Matahari, yang jika terpapar ke manusia dapat menyebabkan kanker kulit sampai mengganggu hasil panen dan produksi pangan. "Dampak lingkungan masuknya kembali satelit saat ini masih kurang dipahami," kata para ilmuwan.




(fyk/afr)