Joko Anwar Bicara Alien dan Bumi Kopong, Apa Itu Hollow Earth?
Hide Ads

Joko Anwar Bicara Alien dan Bumi Kopong, Apa Itu Hollow Earth?

Aisyah Kamaliah - detikInet
Jumat, 21 Jun 2024 09:45 WIB
Joko Anwar saat ditemui di kawasan Epicentrum.
Penulis-sutradara 'Nightmares and Daydreams' Joko Anwar menyebut bahwa bisa saja ada alien yang sembunyi di dalam Bumi. Dia menyebut soal hollow earth. Foto: Noel/detikFoto
Jakarta -

Penulis-sutradara 'Nightmares and Daydreams' Joko Anwar menyebut bahwa bisa saja ada alien yang sembunyi di dalam Bumi. Dalam sebuah wawancara, Joko Anwar turut menyebut soal hollow earth atau Bumi kopong.

"Tapi satu hal yang menurut aku paling mungkin (mengenai teori alien) adalah mereka ada di dalam Bumi, setelah mengetahui Bumi itu sebenarnya berongga. Karena memang didukung oleh banyak sekali scientific study yang bilang bahwa kita nggak tahu isi bumi sebenarnya itu apa," sebut Joko Anwar dalam Taste Maker Screening di Jakarta .

Dalam teori Bumi kopong, dipercaya bahwa Bumi memiliki rongga di dalamnya. Teori ini didukung oleh Edmond Halley, seorang astronomer dan ahli geofisika. Pada 1690-an, dia mengusulkan kepada Royal Society of London bahwa Bumi terdiri dari cangkang bola bersarang yang berputar ke berbagai arah dan mengelilingi inti pusat. Halley mmeperkirakan ruang di antara cangkang mungkin memiliki atmosfer yang mungkin mendukung kehidupan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, pada 1810-an, perwira AS John Cleves Symmes memperluas teori Halley dengan mengklaim bahwa ruang tersebut dapat diakses melalui lubang yang ada di kedua kutub.

Misteri soal apa isi Bumi memang masih menarik untuk dibahas, bahkan hingga saat ini. Meski tidak benar-benar bisa menggali Bumi hingga ke intinya, ilmuwan sebenarnya sudah memperkirakan apa yang ada di dalam Bumi. Sejak duduk di bangku sekolah dasar, kita mengenal susunan Bumi adalah kerak Bumi, mantel, inti luar, dan inti dalam Bumi. Tetapi, tidak pernah disebutkan bahwa ada rongga di dalamnya.

ADVERTISEMENT

Melansir PolitiFact, Andrew Campbell profesor geofisika di University of Chicago menjelaskan mengapa Bumi kemungkinan tidak kopong. Dia menyebut bahwa kepadatan Bumi lebih besar daripada kepadatan lapisan batuan yang menyusun keraknya. Bumi memiliki kepadatan rata-rata 5,5 gram per sentimeter kubik (menghitung seluruh massa planet ini) sedangkan batuan di kerak bumi memiliki kepadatan rata-rata 2,7 gram per sentimeter kubik. Jika planet kita berongga, kepadatannya akan lebih rendah, bukan lebih besar, dibandingkan kepadatan kerak bumi.

Tekanan dan panas di dalam Bumi membuat manusia tidak pernah bisa masuk ke dalam. Namun para peneliti memiliki cara lain untuk mengukur komposisi Bumi. Misalnya, mereka dapat menganalisis gelombang yang dihasilkan oleh gempa bumi yang melintasi bagian dalam Bumi.

"Kehidupan mungkin terjadi pada kedalaman yang sangat terbatas di kerak bumi, tetapi tidak lebih dalam dari itu," kata Campbell.

"Di mantel dan inti bumi, tekanan dan suhu sangat tinggi sehingga kehidupan kimiawi tidak mungkin terjadi - molekul organik kaya karbon akan bereaksi membentuk berlian dan bahan lainnya," lanjutnya.

Terakhir, Campbell menyebut bahwa ketidakmungkinan akses ini membuat kedalaman Bumi begitu menarik bagi manusia. Karena itu, wajar sekali jika manusia kemudian bertanya-tanya.

"Bagian dalam planet ini tidak dapat diakses oleh manusia, dan mungkin akan selalu demikian. Jadi, orang-orang berfantasi tentang apa yang ada di sana," ujarnya.

Dengan adanya perkembangan zaman, teori soal Bumi kopong juga ikut mengiringi perkembangan karya yang berusaha mengadaptasi tema ini. Teori ini juga muncul di beberapa film seperti: Journey to the Center of the Earth, At the Earth's Core, The Land That Time Forgot, bahkan hingga ke film modern seperti Godzilla vs Kong.




(ask/ask)
Berita Terkait