'Gerbang Menuju Neraka di Bumi' Bertambah Besar Bikin Khawatir
Hide Ads

'Gerbang Menuju Neraka di Bumi' Bertambah Besar Bikin Khawatir

Adi Fida Rahman - detikInet
Senin, 13 Mei 2024 07:47 WIB
Kawah Batagaika di Siberia, Rusia
Jakarta -

Di kawasan Siberia, Rusia, terdapat sebuah fenomena alam yang menakjubkan sekaligus menyeramkan, dikenal sebagai Kawah Batagaika. Kawah ini sering disebut sebagai 'gerbang menuju neraka' karena penampilannya yang dramatis dan kedalamannya yang mengesankan.

Setiap tahun, kawah ini terus bertambah besar. Para penelitian merinci laju Kawah Batagaika meluas hingga 30 meter setiap tahunnya.

Saat ini, panjangnya sekitar 1 kilometer dan lebar 800 meter pada titik terlebarnya. Peneliti yakin perluasan akan semakin cepat terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari New Atlas, Kawah Batagaika, yang terletak di Pegunungan Chersky di timur laut Siberia, sebenarnya bukanlah sebuah kawah melainkan sebuah depresi termokarst - semacam lubang runtuhan atau 'mega-slump' yang disebabkan oleh keruntuhan dan retakan tanah akibat hilangnya lapisan es.

Kawah Batagaika pertama kali muncul pada tahun 1960-an. Namun baru ditemukan pada tahun 1991, setelah lubangnya semakin membesar. Dalam video di bawah ini, kamu dapat melihat pertumbuhannya dari penemuan hingga tahun 2007.

ADVERTISEMENT

Makna dan Mitos

Bagi penduduk setempat, kawah ini memiliki makna yang lebih dari sekadar fenomena geologis. Banyak yang percaya bahwa kawah itu merupakan pintu ke dalam neraka atau dunia lain.

Julukan 'Gerbang Neraka' yang diberikan oleh suku Yakutian yang mendiami daerah sekitar kawah, menambah aura mistis pada kawah ini.

Menimbulkan Kekhawatiran

Kawah Batagaika menjadi subjek penelitian yang penting karena memberikan wawasan tentang perubahan iklim dan dampaknya terhadap permafrost. Para ilmuwan menggunakan kawah ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang kondisi lingkungan di masa lalu dan bagaimana perubahan iklim dapat mempengaruhi lapisan es dan tanah di masa depa

Namun semakin meluasnya kawah Batagaika menimbulkan kekhawatiran. Ekspansinya yang cepat kini dipicu oleh pemanasan suhu udara.

Tanpa efek pendingin dari tanaman, lapisan permafrost di bawahnya mulai mencair selama bulan-bulan yang hangat, memicu proses yang sekarang kita kenal sebagai fenomena Batagaika. Proses mencairnya permafrost ini melepaskan gas metan dan karbon dioksida ke atmosfer, yang berkontribusi pada pemanasan global.

Hal ini tentu saja mengakibatkan semakin banyaknya lapisan es yang hilang. Tapi tak hanya itu, meluasnya kawah Batagaika menimbulkan kekhawatiran munculnya serangga purba dan virus baru.

Kita memang tidak tahu apakah serangga purba mampu bertahan hidup ketika terpapar atmosfer Bumi sekarang ini. Lain halnya virus baru yang muncul dari masa 50 ribu tahun lalu.

Seperti kejadian 2016 silam, pencairan lapisan es melepaskan Bacillus anthracis penyebab antraks , yang membunuh 2.649 rusa kutub, dan mengakibatkan puluhan penduduk setempat sakit dan kematian satu anak.




(afr/afr)