Bagaimana libur Lebarannya? Masih diwarnai meriahnya berbagai hidangan dan camilan? Kamu suka makanan manis, asin, atau pedas? Ternyata, rasa camilan kesukaan bisa mengungkap kepribadian kamu.
Pepatah you are what you eat, kamu adalah apa yang kamu makan, ada benarnya. Rasa, tekstur, dan rasa kenyang semuanya terkait erat dengan pusat kesenangan di otak kita. Beberapa penelitian ilmiah telah menyelidiki ciri-ciri kepribadian yang terkait dengan berbagai camilan dan makanan lain, dan menemukan hubungan yang mengejutkan.
Berikut adalah beberapa rasa dan gambaran kepribadiannya menurut penelitian, seperti dikutip dari Daily Mail.
Penyuka asin biasanya impulsif
Jika kamu menyukai makanan asin seperti keripik kentang, kacang bawang, atau rempeyek, kalian mungkin tipe orang yang impulsif mencari pengalaman baru. Di sisi lain, orang dengan kepribadian senang mencari hal baru juga rentan mengambil risiko dan kehilangan kesabaran.
Penelitian pada tahun 2008 menunjukkan bahwa orang yang menyukai makanan asin cenderung adalah 'pencari hal baru'. Para peneliti menanyai 150 peserta tentang preferensi makanan mereka, dan meminta mereka melakukan tes kepribadian standar.
"Hubungan yang menarik terungkap dalam hal kepribadian temperamental dan preferensi rasa. Misalnya, peserta yang memiliki tingkat pencarian hal-hal baru yang tinggi, menunjukkan preferensi yang kuat terhadap rasa asin," tulis para peneliti.
Pecinta pedas dan daging cenderung menyenangkan
Kesukaan terhadap makanan pedas mungkin berarti seseorang tersebut memiliki kepribadian pencari sensasi. Menariknya, hal yang sama juga berlaku jika kamu tertarik pada camilan yang mengandung daging, menurut penelitian di Jepang.
Studi tahun 1988 mengamati 105 siswa menjalani kuis tentang makanan dan kepribadian. Para peneliti menemukan korelasi signifikan dan positif antara orang-orang yang menyukai makanan pedas, daging, dan minuman beralkohol, dan skor tinggi pada Sensation Seeking Scale (SSS).
Para peneliti menemukan ada juga korelasi dengan pencarian sensasi, pencarian petualangan, dan pencarian pengalaman.
Orang yang suka manis konon insecure
Orang yang mendambakan coklat dan makanan manis cenderung insecure atau tidak percaya diri. Kamu yang suka makanan manis, menurut penelitian, biasanya mencari persetujuan orang lain, misalnya bergantung pada persetujuan kelompok sosial.
Hal Ini dikenal sebagai 'ketergantungan pada imbalan', dan terkadang dikaitkan dengan gangguan depresi dan kecanduan. Di sisi lain, penggemar makanan seperti coklat (serta kopi dan teh) sering kali suka bertualang, demikian temuan penelitian tahun 2006.
Orang yang 'mencari sensasi' cenderung mengonsumsi lebih banyak produk seperti kopi, teh, dan coklat (serta memiliki asupan kafein lebih tinggi).
Penyuka buah, orangnya terbuka
Orang yang lebih senang mengemil buah dan sayur dibandingkan makanan cepat saji atau olahan, cenderung lebih 'terbuka' terhadap pengalaman baru, menurut penelitian tahun 2017.
Orang yang terbuka cenderung imajinatif, kreatif, dan berwawasan luas. Dalam penelitian, orang yang mendapat skor tinggi untuk keterbukaan mengonsumsi 4,5 porsi gabungan buah dan sayuran per minggu.
"Kemungkinan besar orang yang terbuka terhadap pengalaman baru dan mendambakan variasi memiliki sikap yang sama terhadap makanan, kepribadian mereka mungkin membuat mereka lebih bersemangat untuk mencoba buah dan sayuran baru, atau cukup berani untuk terus bereksperimen dengan hal-hal yang awalnya tidak mereka sukai," kata penulis studi Profesor Tamlin Conner dari University of Otago.
Penyuka jajanan tak biasa cenderung sadar kesehatan
Orang yang tidak dapat menahan diri untuk mencoba makanan ringan yang aneh atau tidak biasa, mungkin daging kering, makanan yang punya rasa pahit, menurut penelitian cenderung lebih sadar akan kesehatan.
Penelitian pada tahun 2015 menemukan bahwa orang yang mencari hal-hal baru, disebut sebagai neofil, cenderung memiliki pandangan hidup yang berfokus pada kesehatan.
Mereka juga cenderung lebih tertarik memasak makanan yang berhubungan dengan warisan kuliner mereka sendiri. Menariknya, orang-orang yang tergolong neofil makanan juga cenderung memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah.
Penyuka coklat hitam konon psikopat
Kalau kamu menyukai camilan pahit seperti coklat hitam, cranberry, atau biji kopi, menurut sebuah penelitian, kemungkinan adalah seorang psikopat. Kesimpulan penelitian ini memang terdengar ekstrem dan mungkin tidak menyenangkan didengar.
Alaskan dari kesimpulan penelitian ini berdasarkan fakta bahwa ketertarikan terhadap rasa pahit dikaitkan dengan ciri-ciri kepribadian yang disebut 'triad gelap' yang mencakup narsis atau terobsesi pada diri sendiri, Machiavellian yang licik, dan psikopat amoral.
Sebuah studi yang dilakukan oleh psikolog di University of Innsbruck Austria menemukan hubungan antara kegemaran terhadap makanan dan minuman yang rasanya pahit, seperti coklat hitam atau kopi, dengan ciri-ciri kepribadian negatif tertentu.
Temuan ini menunjukkan bahwa individu yang menyukai rasa pahit lebih cenderung menunjukkan kecenderungan narsis, sadis, dan manipulatif, serta kemauan untuk menyakiti orang lain.
Tim peneliti melakukan wawancara terhadap 1.000 partisipan, termasuk mahasiswa dan individu yang menjalani hukuman di penjara. Menurut para peneliti, penelitian ini memberikan bukti empiris pertama bahwa preferensi rasa pahit berhubungan dengan ciri-ciri kepribadian jahat."
Preferensi rasa pahit secara umum muncul sebagai prediktor kuat untuk Machiavellianisme, psikopati, narsisme, dan sadisme sehari-hari," tulis para peneliti.
Apakah hasil penelitian ini cocok dengan kalian? Kalaupun hasilnya kurang atau bahkan tidak menyenangkan, tak perlu dianggap serius karena hasil penelitian berkembang dan bisa berubah dengan studi lainnya. Yang jelas, hal terbaik adalah perhatikan asupan makanan yang masuk ke tubuhmu agar lebih banyak manfaat didapat.
Simak Video "Anak Penjual Es di Jember Juara Olimpiade Sains-Diterima ITB"
(rns/rns)