Fenomena di Luar Nalar Saat Gerhana Matahari Total 2024
Hide Ads

Fenomena di Luar Nalar Saat Gerhana Matahari Total 2024

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 02 Apr 2024 11:15 WIB
Fenomena Gerhana Matahari Hibrida (GHM) terjadi hari ini. Fenomena ini dapat disaksikan di sejumlah wilayah di Indonesia. Ini penampakannya.
Jelang gerhana Matahari total 2024. Foto: AP Photo/Tatan Syuflana
Jakarta -

Gerhana Matahari total akan terjadi di Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada pada tanggal 8 April 2024. Dalam fenomena langka ini, para penonton di sana dapat menantikan banyak momen menakjubkan.

Di gerhana Matahari total, Bulan menutupi seluruh permukaan Matahari dalam periode singkat yang dikenal sebagai totalitas. Sebanyak 32 juta orang di AS di sepanjang jalurnya berkesempatan menyaksikannya. Tak heran jika mereka antusias karena gerhana Matahari total takkan terlihat lagi di sana hingga Agustus 2044 dan gerhana cincin, saat Bulan tak sepenuhnya menghalangi Matahari, takkan terjadi lagi hingga 2046.

"Sampai benar-benar melihatnya, hampir mustahil menggambarkannya. Saat melihat totalitas, Anda dapat melihat dampaknya yang begitu besar terhadap manusia selama ribuan tahun. Ini adalah salah satu hal terindah yang pernah dialami kebanyakan orang," kata Dr. John Mulchaey, direktur Carnegie Institution for Science yang dikutip detikINET dari CNN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Momen-momennya sayang dilewatkan. Bulan tak muncul mendadak antara Bumi dan Matahari. Semua diawali gerhana sebagian, di mana Bulan tampak menggigit Matahari. Bergantung lokasi, gerhana sebagian dapat berlangsung antara 70 dan 80 menit. Bagi yang tinggal di luar jalur totalitas, gerhana sebagian berbentuk bulan sabit akan jadi peristiwa utama.

"Sekitar 15 hingga 20 menit sebelum totalitas, langit mulai berwarna suram yang sangat aneh. Warnanya hampir abu-abu karena Matahari tinggi di langit, tapi hampir seluruhnya terhalang. Tak seperti senja, Matahari terbenam, atau Matahari terbit kala (matahari) rendah di langit. Matahari di atas dan mendadak kehilangan sebagian besar cahayanya dan ini terasa sangat aneh," papar John.

ADVERTISEMENT

Langit yang makin gelap merupakan isyarat pertunjukan segera dimulai. Penonton harus memakai kacamata gerhana untuk melihat Matahari dengan aman.

Dua fase menakjubkan terjadi di saat-saat akhir sebelum totalitas. Saat bulan mulai melintas depan Matahari, sinar bintang akan menyinari lembah di cakrawala Bulan, menciptakan titik-titik bercahaya di sekitar bulan berjuluk manik-manik Baily. Nama fenomena ini diambil dari astronom Inggris Francis Baily, yang mencatatnya saat gerhana cincin 15 Mei 1836.

Saat totalitas makin dekat, manik-manik Baily segera menghilang dan memberi jalan bagi "cincin berlian", julukan untuk tampilannya ketika hanya ada satu titik cahaya yang tersisa, terlihat seperti cincin berlian raksasa berkilau. Kedua fase berlangsung kurang dari semenit

Kemudian, fase totalitas gerhana tanggal 8 April diperkirakan akan berlangsung dua kali lebih lama dibandingkan tahun 2017 karena posisi Bulan saat ini lebih dekat dengan Matahari. "Tiba-tiba terjadi totalitas dan korona muncul. Meskipun di luar gelap, namun tetap indah," jelas John.

Korona adalah atmosfer luar Matahari sangat panas, memancarkan cahaya yang terlihat di sekitar Bulan saat gerhana. Biasanya, korona sulit dilihat karena permukaan Matahari jauh lebih terang. Selama gerhana total, korona akan menyerupai aliran cahaya berwarna putih.

Selama gerhana tahun 2017, Matahari mendekati titik minimum atau fase tenang dari siklus aktivitas 11 tahun. Saat ini, Matahari mendekati maksimum Matahari, saat Matahari sangat aktif. Maka, korona kemungkinan tampak lebih terang dan penuh, dan ada peluang untuk melihat lingkaran aktivitas Matahari yang menyerupai pita di dalam korona selama gerhana.

Penonton juga mungkin dapat melihat wilayah atmosfer Matahari yang disebut kromosfer, tampak sebagai lingkaran tipis merah muda di sekitar Bulan. Bintang terang atau planet seperti Venus mungkin bersinar di langit yang gelap, dan suhu udara turun seiring menghilangnya matahari. Kegelapan mendadak juga menyebabkan hewan berperilaku tidak biasa.

"Kita mungkin mulai melihat perilaku di malam hari, seperti kicau jangkrik atau munculnya kelelawar, dan hewan-hewan menghentikan perilaku di siang hari, seperti burung yang akan bertengger atau serangga terbang yang mendarat," kata Dr. Andrew Farnsworth, ilmuwan tamu di Cornell Lab of Ornithology.

Setelah totalitas berakhir, cincin berlian dan manik-manik Baily akan muncul sebentar sebelum gerhana sebagian kembali terjadi saat Bulan bergerak perlahan melintasi Matahari. Segenap momen luar biasa ini memang harus dilihat bagi mereka yang berkesempatan menyaksikannya.

Simak Video '5 Fakta Menarik Gerhana Matahari Total 2024':

[Gambas:Video 20detik]



(fyk/fyk)