Gua Ini Diduga Tempat Raksasa Kanibal Mengerikan
Hide Ads

Gua Ini Diduga Tempat Raksasa Kanibal Mengerikan

Rachmatunnisa - detikInet
Senin, 25 Mar 2024 17:42 WIB
Gua Lovelock Nevada
Gua Ini Diduga Tempat Raksasa Kanibal Mengerikan (Foto: IFL Science)
Jakarta -

Sebuah rumor aneh terkubur di dalam sebuah gua selama berabad-abad. Gua Lovelock di Nevada, Amerika Serikat menyimpan ribuan artefak dan ditemukan pula kerangka raksasa.

Temuan ini muncul ketika dua penambang berupaya menghilangkan lapisan demi lapisan gua sekitar satu abad yang lalu, dan mereka secara tidak sengaja menemukan sisa-sisa yang mereka yakini merupakan bukti legenda kuno penduduk asli Amerika tentang raksasa kanibal berambut merah.

Legenda Gua Lovelock memang hanya sebuah cerita. Meski demikian, kisah penemuan kembali Gua Lovelock tetap menarik. Gua Lovelock terletak di bagian terpencil di barat laut Nevada, Amerika Serikat, dekat dengan Kawasan Pengelolaan Margasatwa Negara Bagian Humboldt, sekitar 32 kilometer di luar kota Lovelock.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sama seperti banyak kawasan dilindungi lainnya di wilayah ini, gua tersebut telah digunakan oleh manusia selama ribuan tahun. Jika dilihat dari peninggalan arkeologis yang ditemukan di sini, kemungkinan besar gua itu memiliki arti penting bagi budaya penduduk asli Amerika yang tinggal di wilayah tersebut.

Artefak di dalam gua mulai terungkap pada tahun 1911 ketika dua penambang, James Hart dan David Pugh, mengajukan klaim mineral dan mulai menambang guano kelelawar di sana.

ADVERTISEMENT

Guano adalah kotoran burung laut dan kelelawar yang kaya akan nitrogen, fosfat, dan kalium. Karena ini adalah unsur hara utama yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, kotorannya menjadi pupuk yang sangat baik dan pernah menjadi bahan panen yang sangat menguntungkan.

Namun, kedua penggali menemukan sesuatu yang jauh lebih menarik dari kotoran kelelawar. Setelah menggali guano sedalam lebih dari 1,8 meter, mereka menemukan banyak artefak arkeologi, banyak di antaranya tampaknya berusia ribuan tahun.

Llewellyn Lemont Loud, seorang arkeolog dari Museum Antropologi University of California, diberitahu tentang penemuan tersebut dan memulai penggalian pada musim semi tahun 1912. Secara total, Loud menemukan sekitar 10 ribu spesimen arkeologi.

Namun, metodenya cukup ceroboh menurut standar modern dan ribuan temuannya hanya mendapat satu paragraf deskripsi dalam laporan penemuannya.

Kemudian dia kembali ke gua pada tahun 1924 bersama Mark Raymond Harrington, dan menemukan beberapa peninggalan gua yang paling menarik berupa simpanan umpan bebek yang dibuat dari kulit dan bulu bebek asli.

Tidak jelas kapan tepatnya, namun sejumlah besar sisa-sisa manusia ditemukan dalam serangkaian penggalian awal ini, termasuk beberapa kerangka dan tulang utuh.

Untuk alasan yang lebih kabur lagi, orang-orang mulai menyebarkan laporan bahwa salah satu kerangka itu tingginya lebih dari 231 cm dan memiliki rambut oranye kemerahan.

"Salah satu penemuan terbesarnya adalah sebuah kerangka, yang ditemukan sekitar 32 km sebelah selatan Lovelock, Nevada, menunjukkan bahwa tubuh yang menjadi kerangkanya, tingginya adalah 231 cm," demikian cuplikan tulisan biografi John T Reid tahun 1935, seorang insinyur pertambangan yang bekerja di Lovelock.

"Ia adalah salah satu 'manusia raksasa' dari ras kuno yang kerangkanya digali di Central Nevada," tulisnya seperti dikutip dari IFL Science, Senin (25/3/2024).

Lalu entah bagaimana, laporan tentang kerangka misterius itu disamakan dengan mitos masyarakat Paiute Utara yang berbicara tentang suku kuno raksasa berambut merah.

Manusia jumbo tersebut konon berasal dari suku legendaris yang dikenal sebagai Si-Te-Cah yang berperang melawan Paiute Utara di masa lalu, namun akhirnya diusir dari wilayah tersebut.

Desas-desus tentang sosok berambut merah mungkin tidak sepenuhnya hilang begitu saja. Dalam bukunya Fossil Legends of the First American, sejarawan Adrienne Mayor menjelaskan pigmen rambut sering kali berubah warna menjadi merah berkarat setelah kematian jika terkena kondisi tertentu.

Namun, dia yakin bagian lain dari kisah tersebut mungkin lebih jahat. Mayor menulis bahwa legenda tentang raksasa mungkin diciptakan oleh pengusaha lokal yang ingin menarik wisatawan ke daerah tersebut.

Selain itu, kawasan tersebut telah memiliki banyak tulang besar dari peninggalan megafauna prasejarah, seperti mamut dan beruang gua, yang mungkin dianggap sebagai manusia berukuran besar di mata orang awam.

Tampaknya kisah para raksasa legendaris ini masih kuat di abad ke-21. Pencarian cepat di Google akan langsung menampilkan daftar panjang artikel tentang penghuni Gua Lovelock yang berukuran tinggi besar. Kalian percaya raksasa itu ada?




(rns/fay)