Akhir pekan mendatang, Bulan akan mengalami gerhana, dan dalam waktu kurang dari tiga minggu Matahari akan mengalami gerhana oleh Bulan.
Indonesia sayangnya tidak dilewati oleh fenomena ini. Astronom menyebut, pemandangan terbaik untuk keduanya adalah di benua Amerika. Kalian mungkin bertanya-tanya seperti apa pemandangannya jika kita tidak berada di Bumi melainkan di Bulan. Pemandangan ini mungkin disaksikan oleh para astronaut masa depan.
Pertama-tama, di Bulan, gerhana terjadi secara terbalik. Gerhana Bulan bagi kita menjadi gerhana Matahari bagi Bulan, sehingga kita mungkin mendapatkan pengalaman dan visual yang berbeda, bergantung pada apa yang ingin diamati dan lokasi kita berada.
Gerhana Matahari Bulan
Jadi mari kita mulai dengan gerhana Matahari Bulan. Itu berarti kita berada di Bulan dan Bumi melampaui Matahari. Hal ini dapat terjadi dalam tiga cara: total, parsial, dan penumbra.
Karena ukuran dan posisi relatif Bumi dan Matahari, planet kita menghasilkan bayangan dengan cara tertentu. Kerucut tipis yang menghalangi seluruh sinar Matahari disebut umbra, bahasa Latin untuk bayangan.
Kerucut yang lebih besar tempat hanya sebagian cahaya Matahari yang terhalang disebut penumbra, bahasa Latin yang berarti hampir bayangan.
Pada gerhana penumbra, Bulan hanya melewati penumbra. Bulan purnama akan terlihat lebih redup, namun sisi dekatnya masih diterangi sedikit sinar Matahari. Inilah yang terjadi akhir pekan mendatang. Mulai Minggu malam hingga dini hari Senin, di wilayah-wilayah yang mengalami fenomena ini, purnama akan kehilangan sinarnya saat Bulan bergerak melalui penumbra.
Pada gerhana sebagian, Bulan akan bergerak sedikit menuju bayangan penuh. Artinya, di wilayah tertentu di permukaannya, seluruh Matahari akan terhalang. Wilayah tersebut akan mengalami gerhana Matahari total, sedangkan wilayah lainnya akan mengalami gerhana sebagian.
Namun yang paling menarik mungkin adalah gerhana Bulan total. Saat seluruh Bulan berada di umbra, sesuatu yang spektakuler terjadi. Semua sinar Matahari langsung yang datang dari Matahari terhalang, namun kita menemukan bahwa bayangan Bumi tidak berwarna hitam. Karena sinar Matahari tersebar di atmosfer, ia memiliki semburat merah, yang membuat permukaan Bulan berwarna perak bersinar dengan warna tersebut.
Gerhana Bumi
Bumi jauh lebih besar dari Bulan, sehingga bayangannya dapat menutupi seluruh Bulan dan terlihat dari seluruh belahan Bumi. Gerhana Bulan hari Minggu pekan ini akan terlihat dari Eropa Barat hingga Asia Timur. Gerhana Matahari mencakup wilayah yang jauh lebih kecil di Bumi.
Pada gerhana Matahari total tanggal 8 April , jalur gerhana Matahari total akan berukuran sekitar 200 kilometer saat gerhana terjadi di Mazatlán di negara bagian Sinaloa, Meksiko, dan akan menyusut menjadi 160 kilometer ketika gerhana tersebut terjadi sampai ke Newfoundland.
Di AS saja, terdapat 31 juta orang yang hidup di jalur penampakan gerhana total, dan jalur tersebut akan berpindah dari Texas ke negara bagian New York melalui Tennessee. Beberapa daerah yang akan mengalami bencana ini berukuran cukup kecil, sehingga warga diperingatkan untuk menimbun air, bahan bakar, dan makanan untuk hari itu.
Dari Bulan atau dari luar angkasa pada umumnya, gerhana akan terlihat seperti bercak gelap yang bergerak melintasi permukaan Bumi dengan kecepatan sekitar 2.400 kilometer per jam.
Jika kalian berada di Bulan saat hal itu terjadi, kalian tidak akan melihat banyak perbedaan. Sisi dekat Bulan akan berada dalam malam selama 14 hari, sementara pada area marmer biru di sebelahnya, bayangan desir melintasi lautan dan daratan.
Jadi jika kalian berada di Bulan, kemungkinan saat terjadi gerhana Bulan total, sekeliling kalian akan berubah menjadi merah.
Simak Video "Video: Fenomena Bulan Purnama Menjadi Merah Karena Gerhana"
(rns/rns)