Riset: Mengeringkan Stratosfer Bisa Bantu Dinginkan Bumi
Hide Ads

Riset: Mengeringkan Stratosfer Bisa Bantu Dinginkan Bumi

Rachmatunnisa - detikInet
Senin, 04 Mar 2024 22:29 WIB
Selamatkah Kita Tahun Depan dari Pemanasan Global?
Studi: Dehidrasi Stratosfer Bisa Bantu Dinginkan Bumi (Foto: detikcom)
Jakarta -

Ilmuwan melakukan studi untuk mengetahui apakah mengeringkan stratosfer Bumi dengan sengaja dapat menjadi cara untuk mengatasi krisis iklim.

Ketika orang berbicara tentang gas rumah kaca, Anda mungkin membayangkan karbon dioksida dan metana, dua emisi paling bermasalah yang dihasilkan oleh aktivitas industri manusia. Namun, uap air alami sebenarnya merupakan gas rumah kaca yang paling melimpah dan memerangkap sejumlah besar panas di atmosfer Bumi.

Dalam sebuah riset baru, para ilmuwan di Laboratorium Ilmu Kimia National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) mempertanyakan apakah secara hipotetis mungkin untuk mendinginkan Bumi dengan mendehidrasi stratosfer, bagian atas atmosfer, untuk menghilangkan uap air yang memerangkap panas ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu cara untuk melakukan hal ini adalah dengan menyemprotkan partikel-partikel kecil ke sebagian atmosfer, yang memberikan permukaan bagi uap air untuk mengembun menjadi kristal es dan akhirnya menyebabkan hujan, sehingga menguras uap air di atmosfer.

"Uap air murni tidak mudah membentuk kristal es. Hal ini membantu adanya benih, misalnya partikel debu, agar es terbentuk di sekitarnya," kata Joshua Schwarz, penulis utama studi dan ahli fisika penelitian di NOAA, seperti dilansir Senin (4/3/2024).

ADVERTISEMENT

Banyak uap air memasuki atmosfer di sekitar daerah tropis ketika suhu hangat mendorong penguapan. Berbekal pengetahuan ini, tim berpendapat bahwa target utama dari rencana tersebut adalah Western Pacific Cold Point (WCP), sebuah wilayah seukuran Australia yang bertindak sebagai pintu gerbang utama bagi uap air yang dibawa ke stratosfer.

Dengan menggunakan data observasi dan model komputer, para ilmuwan mengetahui bagaimana penyebaran inti es ke udara jenuh WCP akan berdampak pada iklim yang lebih luas.

Mereka menyimpulkan bahwa skema geoengineering yang baru dapat membantu mendinginkan planet ini, meskipun tidak cukup untuk melawan dampak besar emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh aktivitas manusia.

"Efeknya sangat kecil," tambah Schwarz.

Meskipun tidak cukup untuk melakukan mitigasi perubahan iklim saja, para peneliti menyimpulkan bahwa teknik ini dapat menjadi elemen dalam portofolio strategi intervensi iklim yang lebih besar.

Namun, prospek penyelesaian permasalahan lingkungan hidup di planet kita dengan menggunakan geoengineering masih sangat kontroversial karena campur tangan dalam sistem yang kompleks, seperti iklim Bumi, dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak terduga.

Hal ini juga tidak mengatasi masalah mendasar penggunaan bahan bakar fosil. Seperti mengatasi gejala tanpa mengobati penyakitnya.

Mengingat bahaya-bahaya ini, sekelompok ilmuwan telah meminta pemerintah untuk menerapkan moratorium global terhadap upaya geoengineering iklim planet ini.




(rns/fay)