Jawa berpotensi mengalami cuaca ekstrem sepanjang 21-28 Februari 2024. Ini disampaikan oleh Dr Erma Yulihastin Pakar Klimatologi dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui cuitannya di X.
Melalui akun X miliknya @EYulihastin, Dr Erma menyampaikan kemungkinan hujan deras di daerah Jawa.
"Update: hujan deras di atas laut Jawa semakin meluas karena diperparah dengan aliran hujan dari Kalsel. Seiring angin laut menguat sore ini, hujan di laut akan masuk ke darat dan memperparah hujan yang telah terbentuk di darat saat ini. Kondisi ini dapat memicu cuaca ekstrem di Jawa," tulisnya.
Di tweet selanjutnya, Dr Erma mengatakan bahwa terbaca Jawa Tengah mulai membentuk pola-pola ekstrem antara lain squall line memanjang dari Pati-Blora dan bow echo yang terbentuk secara mikro di atas Karanganyar-Surakarta.
Squall line adalah fenomena cuaca ekstrem berbentuk garis memanjang. Sementara bow echo merupakan fenomena cuaca ekstrem yang bentuknya V-Shape dalam pantauan radar
Lebih lanjut, lulusan Institut Teknologi Bandung ini mengatakan bahwa cuaca ekstrem selama dasarian 3 Februari (21-28) dipengaruhi oleh dua hal. Pertama adalah siklon tropis Lincoln utara Australia.
"2. Kenaikan suhu muka laut Jawa, dan terpanas (+1,4°C) di laut utara Semarang. Inilah yg bikin hujan di laut Jawa tertarik dg kuat menuju darat (pesisir utara)," tandasnya.
Simak Video "Video BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Masih Mengintai"
(ask/fay)