Ada spesies penyu super langka sehingga dijuluki 'penyu hantu' karena jarang ditemukan. Namun, ilmuwan mendapatkan kabar baik.
Para ahli konservasi menemukan lokasi bersarangnya penyu cangkang lunak raksasa Cantor (Pelochelys cantorii) yang kini telah dinyatakan langka keberadaannya. Mereka menemukan secercah kebahagiaan ini di Tepi Sungai Chandragiri di Kerala, India Selatan.
Penyu cantor ini tergolong hewan kritis (critically endangered) dalam daftar merah spesies yang terancam punah versi International Union for Conservation of Nature (IUCN) dengan jumlah yang masih terus menurun.
Pada laporan mereka yang berjudul 'Using Local Ecological Knowledge of Cantor's Giant Softshell Turtle Pelochelys Cantorii in Kerala, India'. Penelitian ini melibatkan banyak universitas, lembaga internasional, dan lokal.
Juru bicara Universitas Portsmouth sebagai salah satu universitas yang mengirim ahlinya mengatakan spesies ini dikenal karena kelangkaan dan sifatnya yang tertutup. Selain itu, spesies tersebut telah lama menjadi daya tarik sekaligus kekhawatiran di kalangan pelestari lingkungan.
Kemudian, ahli biologi Francoise Cabada-Blanco yang juga dari Universitas Portsmouth menyebut keberadaan hewan ini telah lama tak terlihat, ia menyebut penyu ini selayaknya hantu.
"Selama bertahun-tahun keberadaan penyu Cantor hampir tidak banyak diperbincangkan walaupun latar belakang keanekaragaman hayati di India yang ramai. Dengan penampakannya yang sangat langka sehingga keberadaan penyu tersebut tampak seperti hantu," ucapnya dikutip detikINET dari BBC, Minggu (25/2/2024).
Setelah beberapa kali gagal dalam melacak mereka dengan menggunakan metode survei ekologi konvensional, tim peneliti mengambil pendekatan berbeda. Kali ini menggunakan pengetahuan lokal dan penampakan sejarah untuk menentukan lokasi pasti dari sarang penyu Cantor.
"Melibatkan masyarakat merupakan cara yang sangat efektif," terang Francoise.
Kemudian, Ayushi Jain dari program Edge of Existence Zoological Society of London menambahkan dengan pendekatan lokal seperti itu, tim peneliti tak hanya mendengarkan tetapi belajar.
"Melalui wawancara rumah tangga dan pembentukan jaringan peringatan lokal, kami tidak hanya mendengarkan, tetapi kami juga belajar," katanya.
"Kesediaan masyarakat untuk terlibat menjadi tulang punggung proyek kami, sehingga kami dapat mencatat tidak hanya sekilas penampakan penyu. Namun juga bukti populasi reproduksi, penemuan ini menjadi narasi ulang tentang spesies yang diperkirakan telah punah dari perairan India ini," tambah Jain.
Penelitian ini menghasilkan dokumentasi pertama tentang sarang betina dan penyelamatan telur dari sarang yang digenangi air. Penyu cangkang lunak raksasa Cantor ini hidup di air tawar, dengan individu yang diketahui memiliki panjang lebih dari satu meter dan berat lebih dari 100 kilogram. Kini tim peneliti tengah berupaya mendirikan tempat penetasan dan pembibitan komunitas di dekat lokasi penemuan.
Simak Video "Spesies Penyu Black Marsh di Kamboja Terancam Punah"
(fay/ask)