Hutan Amazon Dekati Titik Kritis, Ancaman Serius bagi Bumi
Hide Ads

Hutan Amazon Dekati Titik Kritis, Ancaman Serius bagi Bumi

Muhammad Lugas Pribady - detikInet
Kamis, 22 Feb 2024 13:40 WIB
Deforestasi Hutan Amazon Brasil
Hutan Amazon Dekati Titik Kritis, Ancaman Serius bagi Bumi. Foto: BBC
Jakarta -

Ilmuwan memprediksi umur hutan Amazon hanya kurang dari 50 tahun lagi. Hal ini karena hutan hujan Amazon mulai mendekati apa yang disebut titik kritis, salah satu penyebabnya adalah perubahan iklim dan penggundulan hutan.

Dalam laporan yang berjudul 'Critical Transitions in the Amazon Forest System' yang diterbitkan di Nature baru-baru ini, memperingatkan tentang gambaran yang suram bagi hutan ikonik itu.

Laporan tersebut menuliskan bahwa di tahun 2050, hampir seluruh wilayah Amazon akan berubah menjadi padang savana. Amazon akan menjelma menjadi hutan dengan tutupan pohon rendah dan kanopi terbuka atau hutan yang terdegradasi serta telah pulih dari gangguan lingkungan namun dipenuhi dengan polusi, dan banyak tanaman oportunistik yang invasif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk menjaga hutan Amazon dalam batas-batas yang aman, upaya lokal dan global harus digabungkan," ucap Niklas Boers, seorang professor Pemodelan Sistem Bumi di Universitas Teknik Munich, dikutip detikINET dari The Byte.

"Deforestasi dan degradasi hutan harus diakhiri dan restorasi harus diperluas, terlebih lagi, masih banyak yang harus dilakukan untuk menghentikan emisi gas rumah kaca di seluruh dunia," lanjut Niklas.

ADVERTISEMENT

Para peneliti menemukan beberapa faktor seperti laju penggundulan hutan, kebakaran, dan peningkatan suhu menjadi faktor yang mendorong Amazon menuju titik kritis. Mengawasi faktor-faktor ini akan mencegah keruntuhan dan degradasi hutan.

Peneliti lainnya, Da Nian, menyebutkan terjadi transisi mendadak dari hutan hujan menjadi area mirip savana. Hal ini bisa dipicu akibat kekeringan imbas kebakaran hutan yang semakin parah.

"Di bawah 1.800 mm per tahun, transisi mendadak dari hutan hujan ke vegetasi mirip savana menjadi mungkin terjadi. Hal ini dapat dipicu oleh kekeringan atau kebakaran hutan yang semakin sering terjadi dan semakin parah dalam beberapa tahun terakhir," kata Nian.

Perubahan drastis pada bioma hutan Amazon yang luas ini tidak hanya akan berdampak pada pola iklim regional saja. Tetapi juga putaran umpan balik global, misalnya Amazon adalah penyerap karbon penting bagi planet ini yang menyimpan ratusan miliar ton karbon.

Kelembaban di Amazon juga berdampak pada curah hujan di sebagian besar Amerika Selatan, sehingga setiap keruntuhan hutan Amazon akan menjadi bencana bukan hanya bagi hutan tetapi juga bagi sebagian besar umat manusia.




(rns/rns)