Ahli Prediksi Lempeng Samudra Pasifik Mungkin Terkoyak
Hide Ads

Ahli Prediksi Lempeng Samudra Pasifik Mungkin Terkoyak

Rachmatunnisa - detikInet
Jumat, 16 Feb 2024 16:34 WIB
3D Blue Earth on Space. planet, galaxy, stars, cosmos, sea, earth, sunset, globe.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Jaiphet Seehawong
Jakarta -

Para ahli ekologi menemukan bukti baru bahwa lempeng Samudera Pasifik dipenuhi dengan patahan besar. Kondisi ini disebabkan lempeng tersebut perlahan melayang ke arah barat dan menukik ke dalam mantel Bumi.

Para peneliti percaya bahwa temuan mereka, jika akurat, berpotensi mendefinisikan kembali apa yang kita pahami sebelumnya tentang cara kerja planet kita.

Dari sudut pandang manusia, Bumi tampak seperti benda padat yang tidak dapat diubah. Namun, struktur geologi planet ini berada dalam kondisi perubahan yang konstan walaupun sangat lambat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai gambaran, bayangkan kerak Bumi sebagai potongan puzzle yang mengapung di atas lapisan yang panas dan lengket. Potongan puzzle tersebut adalah lempeng tektonik berupa lempengan besar batuan padat yang perlahan-lahan melayang di atas mantel cair. Lempeng samudera adalah lempeng yang sebagian besar berada di bawah lautan, sedangkan lempeng benua membentuk daratan benua.

Saat ini diasumsikan bahwa lempeng samudera sebagian besar kaku dan hanya berubah bentuk di dekat zona subduksi di sepanjang batas lempeng. Namun, penelitian baru ini menunjukkan bahwa hal tersebut belum tentu terjadi.

ADVERTISEMENT

Penemuan kerusakan patahan di tengah lempeng Samudera Pasifik, termasuk retakan sedalam ribuan meter dan panjang ratusan kilometer, menunjukkan bahwa lempeng samudera tidak sekaku dan sekuat yang diperkirakan.

"Kami tahu bahwa deformasi geologi seperti patahan terjadi di bagian dalam lempeng benua jauh dari batas lempeng, tapi kami tidak tahu hal yang sama terjadi pada lempeng samudera," kata Erkan GÃŧn, penulis studi pertama dari University of Toronto, dikutip dari IFL Science.

"Apa yang kami lakukan adalah menyempurnakan lempeng tektonik, teori yang menjelaskan cara kerja planet kita, dan menunjukkan bahwa lempeng tersebut sebenarnya tidak semurni yang kita duga sebelumnya," tambah Profesor Russell Pysklywec, juga dari University of Toronto.

Untuk mencapai temuan ini, tim menggunakan model superkomputer dan data yang ada untuk mempelajari empat dataran tinggi di Samudra Pasifik bagian barat, yang meliputi wilayah luas antara Jepang, Hawaii, Selandia Baru, dan Australia.

Para peneliti mengatakan lempeng Samudra Pasifik yang ditarik ke arah barat mirip seperti taplak meja yang ditarik dari meja. Saat taplak ditarik, bagian tertentu dari kain yang lebih lemah lebih rentan robek. Titik lemah ini adalah dataran tinggi tempat terdapat kerusakan sesar yang luas.

Diperlukan lebih banyak penelitian sebelum teori ini dikonfirmasi. Para peneliti ini berharap penelitian mereka akan menarik perhatian pada dataran tinggi dan menginspirasi para peneliti untuk mengumpulkan lebih banyak data.

"Teorinya belum terukir di permukaan dan kami masih menemukan hal-hal baru. Sekarang kita tahu bahwa kerusakan patahan ini merobek bagian tengah lempeng samudra, dan hal ini mungkin terkait dengan aktivitas seismik dan vulkanisme," jelas Pysklywec.

"Temuan baru seperti ini menjungkirbalikkan apa yang selama ini kita pahami dan ajarkan tentang Bumi yang aktif. Dan hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat misteri radikal bahkan mengenai proses evolusi besar planet kita," simpulnya.




(rns/rns)