Kapal Pesiar Terbesar di Dunia Picu Masalah Lingkungan
Hide Ads

Kapal Pesiar Terbesar di Dunia Picu Masalah Lingkungan

Argya D. Maheswara - detikInet
Minggu, 11 Feb 2024 18:36 WIB
MIAMI, FLORIDA - FEBRUARY 03: In an aerial view, Royal Caribbeans Icon of the Seas, billed as the worlds largest cruise ship, is moored at PortMiami after returning from its maiden voyage on February 03, 2024, in Miami, Florida. The 1,197-foot long ship cost $1.79 billion to build, has 20 decks, and can hold a maximum of 7,600 people. (Photo by Joe Raedle/Getty Images)
Kapal Pesiar Terbesar di Dunia Picu Masalah Lingkungan. Foto: Getty Images/Joe Raedle
Jakarta -

Kapal pesiar terbesar di dunia ternyata juga membawa dampak yang kurang baik untuk lingkungan. Dalam hal ini, kapal yang dimaksud adalah Icon of the Seas yang dioperasikan oleh Royal Caribbean International.

Icon of the Seas mulai berlayar pada Januari 2024. Kapal tersebut memulai debut pelayarannya dengan berlayar selama tujuh hari dari Miami menuju daerah tropis seperti dilansir detikINET, Minggu (11/2/2024). Dalam pelepasannya, ribuan orang mengiringi dengan riuh di pelabuhan Miami.

Namun, Icon of the Seas dikhawatirkan oleh beberapa pihak karena dapat membuat dampak buruk bagi lingkungan. Hal ini dapat dipicu oleh bahan bakar yang digunakan kapal ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapal ini menggunakan bahan bakar berupa Liquid Natural Gas (LNG) yang dapat terbakar lebih bersih dari bahan bakar kapal konvensional lainnya. Walau begitu, bahan bakar tersebut menghasilkan gas metana yang tinggi. Gas metana merupakan unsur yang 80 kali lebih kuat daripada karbon dioksida, hal ini dapat memicu pemanasan atmosfer yang lebih parah.

Maka dari itu, para ilmuwan memperingatkan bahwa emisi metana harus dikurangi karena dapat memicu krisis iklim seperti dinyatakan oleh Bryan Corner yang merupakan direktur Program Kelautan di International Council on Clean Transportation (ICCT).

ADVERTISEMENT

Ia memandang bahwa pilihan untuk menghasilkan hasil pembakaran bahan bakar dengan bersih namun menghasilkan metana adalah langkah yang salah.

"Ini adalah langkah ke arah yang salah, kami memperkirakan bahwa menggunakan LNG sebagai bahan bakar laut memancarkan lebih dari 120% lebih banyak emisi gas rumah kaca siklus hidup daripada minyak gas laut," ungkapnya.

ICCT juga merilis laporan yang mencatat bahwa penggunaan LNG sebagai bahan bakar laut telah tumbuh dengan cepat. Walau begitu, Royal Caribbean International mengatakan bahwa setiap kilowatt energi yang mereka pakai untuk Icon of the Seas sudah diteliti untuk efisiensi energi dan pengurangan emisi.

Menurut informasi yang ada, Icon of the Seas merupakan kapal pesiar yang memiliki kapasitas penumpang hingga 7.600 orang. Itu artinya, kapal ini memiliki ukuran lima kali lebih besar dari RMS Titanic.

Kapal dengan panjang 365 meter ini memiliki tujuh kolam renang, enam seluncuran air dan terdiri atas 20 dek. Harga kapal ini diperkiraan mencapai USD 2 miliar atau sekitar Rp 31,3 triliun.




(rns/rns)