Dalam upaya yang terus berkembang untuk mengungkap kehidupan di luar Bumi, para ilmuwan kini memperluas cakupannya dengan tidak hanya memasukkan indikator biologis, seperti oksigen, tetapi juga tanda-tanda teknologi.
Pergeseran fokus ini mengungkap elemen kunci yang sering dikaitkan dengan kehidupan yang kita kenal: oksigen. Namun, seperti dikutip dari Earth.com, Rabu (31/1/2024) signifikansinya melampaui biologi dan mencakup bidang teknologi maju dalam skala kosmik.
Adam Frank dari University of Rochester dan Amedeo Balbi, Associate Professor Astronomi dan Astrofisika di Universitasy of Roma Tor Vergata, Italia, menyelidiki hubungan ini dalam studi baru mereka.
Teknologi alien dan jejak oksigen
Penelitian mereka menyoroti hubungan rumit antara oksigen atmosfer dan munculnya teknologi canggih di planet jauh.
Frank menekankan kesiapan untuk mendeteksi kehidupan di luar Bumi, mempertanyakan bagaimana kondisi planet mungkin mengisyaratkan adanya kehidupan cerdas yang menghasilkan teknologi.
"Kami siap menemukan tanda-tanda kehidupan di dunia asing," kata Frank. "Tetapi bagaimana kondisi di planet ini memberi tahu kita tentang kemungkinan adanya kehidupan yang cerdas dan menghasilkan teknologi?"
Balbi menambahkan, mendiskusikan eksplorasi mereka mengenai apakah komposisi atmosfer dapat mendukung teknologi canggih. Temuan mereka menunjukkan adanya persyaratan atmosfer yang ketat untuk kemajuan tersebut.
"Kami mengeksplorasi apakah komposisi atmosfer akan kompatibel dengan kehadiran teknologi canggih," kata Balbi. "Kami menemukan bahwa persyaratan atmosfer mungkin cukup ketat."
Konsep teknosfer
Keduanya memperkenalkan konsep 'technospheres', wilayah luas teknologi canggih yang memancarkan tanda-tanda unik, atau 'technosignatures', yang menunjukkan kecerdasan luar angkasa.
Mereka berpendapat bahwa oksigen tidak hanya penting untuk respirasi dan metabolisme pada organisme multiseluler tetapi juga penting untuk mengembangkan api, yang merupakan landasan peradaban teknologi.
Di Bumi, evolusi teknologi bergantung pada kemampuan memanfaatkan pembakaran di udara terbuka, sebuah proses bahan bakar dan oksidan, biasanya oksigen, bergabung untuk menghasilkan api.
Mulai dari kegiatan memasak dan penempaan logam hingga pemanfaatan energi, pembakaran merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk masyarakat industri.
Teknologi butuh api dan oksigen
Para peneliti menelusuri lintasan sejarah Bumi, dan menemukan bahwa penggunaan api yang terkendali dan kemajuan metalurgi selanjutnya hanya dapat dilakukan ketika tingkat oksigen di atmosfer mencapai atau melampaui 18%.
Temuan ini menyiratkan bahwa hanya planet dengan konsentrasi oksigen signifikan yang dapat mengembangkan teknosfer canggih yang mampu meninggalkan tanda-tanda teknologi yang dapat dideteksi.
"Anda mungkin bisa mendapatkan tanda keberadaan biologi, bahkan makhluk cerdas di dunia yang tidak memiliki oksigen," kata Frank.
"Tetapi tanpa sumber api yang siap pakai, Anda tidak akan pernah berkembang ke tingkat yang lebih tinggi, karena teknologi yang lebih tinggi membutuhkan bahan bakar dan peleburan," ujarnya.
Menariknya, tingkat oksigen yang dibutuhkan untuk menopang kehidupan kompleks dan kecerdasan secara biologis lebih rendah dibandingkan yang dibutuhkan untuk teknologi.
Oleh karena itu, meskipun suatu spesies mungkin berevolusi di dunia yang kekurangan oksigen, namun kecil kemungkinannya untuk berkembang menjadi spesies teknologi, menurut studi tersebut.
Kemacetan oksigen
Frank menguraikan hambatan ini, dengan menyatakan bahwa kadar oksigen yang tinggi merupakan prasyarat bagi spesies teknologi. Tanpa hal ini, semua kondisi mungkin akan selaras, namun kemajuan teknologi tetap tidak dapat dicapai.
"Kehadiran oksigen tingkat tinggi di atmosfer seperti hambatan yang harus Anda lalui untuk memiliki spesies teknologi," kata Frank.
"Anda bisa melakukan segalanya, tapi jika Anda tidak memiliki oksigen di atmosfer, Anda tidak akan memiliki spesies teknologi," yakinnya.
Penelitian ini, yang sebagian didanai oleh hibah NASA, membuka babak baru dalam pencarian kosmik untuk kehidupan cerdas. Hal ini menggarisbawahi pentingnya memprioritaskan planet dengan tingkat oksigen tinggi ketika mencari tanda-tanda teknologi luar angkasa.
Implikasi dan penelitian masa depan
Frank menyimpulkan, diperlukan fokus pada planet dengan tingkat oksigen tinggi, karena atmosfernya dapat menjadi indikator penting dalam menemukan potensi tanda-tanda keberadaan teknologi.
"Menargetkan planet dengan tingkat oksigen tinggi harus diprioritaskan karena ada atau tidaknya tingkat oksigen tinggi di atmosfer planet ekstrasurya dapat menjadi petunjuk utama dalam menemukan potensi tanda-tanda teknologi," kata Frank.
Balbi menambahkan catatan peringatan dalam menafsirkan deteksi semacam itu, dengan menyoroti implikasi besar dari penemuan kehidupan berteknologi cerdas di planet lain dan pentingnya bersikap skeptis terhadap tanda-tanda teknologi dari planet-planet dengan oksigen atmosfer yang tidak mencukupi.
Singkatnya, studi progresif ini memperluas pemahaman kita tentang pencarian kehidupan di luar Bumi sekaligus menjadi pedoman penting dalam perjalanan kosmik yang menakjubkan ini.
Simak Video "Video: Norwegia Masuk Daftar 55 Negara dalam Perjanjian Artemis NASA"
(rns/fay)