Cara Miliarder Teknologi Persiapan Kiamat, Beli Bunker hingga Operasi Mata

Rachmatunnisa - detikInet
Jumat, 15 Des 2023 13:00 WIB
Cara Miliarder Teknologi Persiapan Kiamat, Beli Bunker hingga Operasi Mata. Foto: JamPress
Jakarta - Sejumlah orang terkaya di Silicon Valley, Amerika Serikat (AS) menunjukkan kecenderungan untuk bersiap menghadapi kiamat. Mereka mengerahkan sumber daya yang mereka punya dan menginvgestasikannya untuk persiapan menghadapi berakhirnya dunia.

Ide berinvestasi untuk menghadapi kiamat telah diterima luas oleh orang-orang kaya di Silicon Valley. Mereka bahkan menyebut diri sebagai komunitas persiapan hari kiamat. Mereka bersiap menghadapi bencana, terutama sejak pandemi COVID-19 melanda di tahun 2020.

Iklim politik yang memecah-belah juga berkontribusi memicu kekhawatiran akan masa-masa yang tidak menentu. Seorang developer bunker di Texas, AS, menghasilkan jutaan dolar dengan menjual properti tempat perlindungan saat kiamat. Ia mengatakan bahwa kliennya yang pro-Trump sering mengutarakan pandangan politik mereka, dengan menyebut pemerintahan Presiden Joe Biden sebagai alasan untuk bersiap menghadapi bencana.

Orang-orang kaya AS di Silicon Valley hingga Wall Street, membeli tanah di Selandia Baru hingga menjalani operasi mata Lasik sebagai cara beberapa berinvestasi dalam persiapan menghadapi hari kiamat. Di Facebook dan subreddit ada sebuah grup yang dikhususkan untuk komunitas tersebut, dan hal ini telah menjadi budaya pop dalam beberapa tahun terakhir dengan kehadiran program TV seperti serial 'Doomsday Preppers' di National Geographic Channel yang dimulai pada tahun 2012.

Dikutip dari Business Insider, diperkirakan 20% warga AS berpartisipasi dalam persiapan menghadapi hari kiamat, menurut survei yang dilakukan oleh Finder yang melacak kebiasaan belanja. Berinvestasi dalam asuransi untuk akhir dunia juga menyusup ke gaya hidup kalangan elit di bidang teknologi.

CEO Reddit Steve Huffman mengatakan kepada The New Yorker pada tahun 2017 bahwa dia membeli sepeda motor, senjata, dan amunisi untuk rumahnya di San Francisco jika terjadi bencana. Dia mengaku terinspirasi mengambil tindakan pencegahan terhadap skenario potensi bencana setelah menonton film 'Deep Impact'.

Huffman juga menjalani operasi mata lasik demi meningkatkan peluangnya untuk selamat dari bencana dunia.Yishan Wong, yang menjabat sebagai CEO Reddit pada tahun 2012 hingga 2014, juga melakukan hal serupa. Kepala sebuah perusahaan investasi mengatakan kepada The New Yorker bahwa dia selalu menyiapkan helikopter berbahan bakar gas dan memiliki bunker bawah tanah dengan sistem penyaringan udara.

Tim Chang, direktur pelaksana di perusahaan modal ventura Mayfield Fund, mengatakan dia menyiapkan satu set tas berisi perbekalan untuk dia dan keluarganya jika terjadi bencana.Dia juga berinvestasi di real estat untuk mendapatkan penghasilan pasif dan memiliki rumah untuk berlindung. Sementara itu, mantan eksekutif Yahoo Marvin Liao, mengambil kelas memanah untuk dapat melindungi keluarganya jika terjadi kekacauan.

Tren Membeli 'Hunian Kiamat'

Pembelian 'hunian kiamat' juga menjadi tren dalam beberapa tahun belakangan. Salah satu pendiri LinkedIn, Reid Hoffman, mengatakan kepada The New Yorker bahwa dia memperkirakan lebih dari 50% miliarder Silicon Valley telah memiliki tempat persembunyian saat kiamat di AS atau di tempat lain di dunia. Antonio García Martínez, mantan manajer produk Facebook yang tinggal di San Francisco, membeli lahan seluas lima hektar di sebuah pulau di Pacific Northwest. Huniannya tersebut dilengkapi generator, panel surya, dan persenjataan.

Lokasi paling populer untuk membeli hunian kiamat adalah Selandia Baru. "Selandia Baru sudah menjadi utopia," kata pemodal ventura miliarder Silicon Valley, Peter Thiel kepada Business Insider pada tahun 2011. Thiel memiliki dua properti di Selandia Baru dan menjadi warga negara tersebut pada tahun 2011.

Ketertarikan pada Selandia Baru sebagai tempat pelarian jika terjadi bencana, bisa jadi berasal dari salah satu buku favorit Thiel. Menurut Mark O'Connell dari Guardian, Thiel telah lama menyebut "The Sovereign Individual: How to Survive and Thrive During the Collapse of the Welfare State" sebagai salah satu bacaan yang paling berpengaruh dalam hidupnya.

Pada intinya, buku ini merinci bagaimana keruntuhan peradaban akan memberi jalan bagi kebangkitan 'elit kognitif' yang masih hidup yang kemudian akan membangun kembali dunia baru setelah berdiam diri dan bersembunyi, ketika cara hidup yang ada hancur berkeping-keping. Konon, Thiel menyebarkan buku tersebut di kalangan Silicon Valley, dan mendoktrin konsep tersebut kepada rekan-rekannya di komunitas teknologi.

Yang jelas, ada banyak alasan mengapa para petinggi perusahaan teknologi tak ragu berinvestasi untuk persiapan hari kiamat. Salah satunya, seperti yang disampaikan Huffman, mungkin saja orang-orang Silicon Valley memerlukan strategi keluar dari wilayah itu dengan segera, mengantisipasi kemarahan massa sebagai pembalasan karena Silicon Valley telah membangun teknologi otomatis yang menggantikan manusia.

Simak Video "Video: Purwakarta Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Pergerakan Tanah"


(rns/rns)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork