Invasi semut api menebar ketakutan di Australia. Binatang ini terpantau ditemukan untuk pertama kali di New South Wales (NSW) dan dikhawatirkan menimbulkan kekacauan di sana. Apalagi semut api bisa juga membunuh manusia.
Dikutip detikINET dari 9News, penduduk NSW pun telah diperingatkan untuk waspada. Pihak berwenang telah berada di area Murwillumbah Selatan, sekitar 13 kilometer dari perbatasan. Area itu menjadi biosekuriti darurat setelah lima sarang ditemukan pada akhir pekan dan dibasmi secara kimia.
Anjing pendeteksi saat ini menjelajahi lokasi-lokasi berisiko tinggi di sana, untuk melacak hama jahat tersebut. Sementara itu, personel di lapangan coba mendidik penduduk di zona itu serta masyarakat luas bagaimana menangani semut api.
Menteri Pertanian Tara Moriarty mengimbau masyarakat waspada. "Saya mendesak semua orang di daerah setempat memeriksa tempat, pekarangan, dan padang rumput untuk mencari semut api merah impor dan kemudian segera melaporkan jika ada dugaan penampakan," katanya.
Semut api dipandang sangat merusak ekosistem lokal, dapat mematikan tanaman dan hewan. Berasal dari Amerika Selatan, hewan ini pertama kali terdeteksi di Australia pada tahun 2001.
Upaya lebih dari dua dekade yang dilakukan pihak berwenang untuk membasmi semut tersebut dikhawatirkan gagal setelah hama berwarna coklat kemerahan itu menyebar ke seluruh Queensland dan akhirnya menerobos perbatasan NSW.
Pemerintah menginvestasi AUD 600 juta dalam program nasional memerangi semut api, yang tidak ada predatornya di Australia ini. Sekitar 8,3 juta orang berpotensi tersengat tiap tahunnya dan 83.100 di antaranya memerlukan perhatian medis jika semut itu tak dikendalikan.
Ketika sarangnya diganggu, semut itu berkerumun dan menyengat secara massal. Satu sengatannya mirip dengan gigitan semut banteng, namun jika jumlahnya banyak bisa membuat korbannya kewalahan. Anafilaksis dan infeksi sekunder dapat menyebabkan kematian.
Riset WHO tahun 2008 memperkirakan bahwa 30-60% orang yang tinggal di daerah yang terinfestasi tersengat setiap tahun, sementara penelitian di Taiwan pada tahun 2021 menemukan 2,8% korban sengatan menunjukkan syok anafilaksis.
Semut api menyebabkan sekitar 85 kematian di AS, termasuk seorang wanita Georgia berusia 43 tahun yang meninggal setelah menginjak sarangnya pada bulan Juni dan seorang wanita berusia 87 tahun yang meninggal setelah disengat 1.625 kali pada tahun 2000. Hewan peliharaan, ternak dan hewan asli juga rentan.
Baca juga: Ngeri, Eropa Mulai Diserbu Koloni Semut Api |
Simak Video "Video: 4 Orang Tewas Akibat Banjir di Australia, 50 Ribu Warga Terisolasi"
(fyk/rns)