Voyager 2, pesawat antariksa yang telah menjelajah ruang antar bintang di tepi Tata Surya, hilang kontak. Setelah berusaha keras, tim NASA akhirnya bisa mendengar semacam 'detak jantung' dari pesawat itu.
"Kami meminta bantuan dari (Deep Space Network) dan kelompok Radio Science untuk membantu melihat apakah kami dapat mendengar sinyal dari Voyager 2," kata Suzanne Dodd, manajer proyek Voyager di Jet Propulsion Laboratory NASA, dikutip detikINET dari CNN.
"Usaha ini berhasil karena kami melihat sinyal 'detak jantung' dari pesawat ruang angkasa itu. Jadi, kita tahu pesawat luar angkasa itu hidup dan beroperasi. Ini membangkitkan semangat kami," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diberitakan, perintah yang dikirim ke Voyager 2 pada 21 Juli tidak sengaja menyebabkan antena wahana itu berubah 2 derajat dari Bumi. Pergeseran itu membuat Voyager 2 tidak dapat menerima perintah apa pun atau mengirim data kembali ke Bumi dari lokasinya yang berjarak lebih dari 19,9 miliar kilometer di ruang antar bintang.
Tim misi NASA kaget karena dapat mendeteksi sinyal Voyager menggunakan Deep Space Network, rangkaian antena radio masif internasional yang memungkinkan NASA berkomunikasi dengan misi di seluruh kosmos.
Sekarang, tim misi berusaha mengirimkan sinyal Voyager 2. "Kami sekarang mengirim perintah baru untuk mencoba mengarahkan antena pesawat ruang angkasa itu ke Bumi. Ada kemungkinan rendah akan berhasil," papar Dodd.
Jika sinyal tak mencapai Voyager 2, ia telah diprogram mengubah arah beberapa kali dalam setahun agar antenanya tetap mengarah ke Bumi. Penyetelan ulang berikutnya dijadwalkan 15 Oktober, dan tim berharap program ini memungkinkan komunikasi dilanjutkan. "Tapi menunggu itu lama, jadi kami akan coba mengirim perintah beberapa kali sebelum itu," kata Dodd.
Ini bukan pertama kali Voyager 2 dan saudaranya Voyager 1, keduanya diluncurkan tahun 1977, mengalami masalah. Saat wahana tua itu terus menjelajahi kosmos, tim perlahan-lahan mematikan instrumen untuk menghemat daya. Baik Voyager 1 dan 2 telah mengalami masalah tak terduga, termasuk periode 7 bulan saat Voyager 2 dan Deep Space Network tak dapat berkomunikasi di 2020.
Tim mengharapkan Voyager 2 tetap pada lintasan yang direncanakan, bahkan tanpa menerima perintah. Sementara itu, Voyager 1, yang berjarak hampir 24 miliar kilometer dari Bumi, terus beroperasi seperti yang diharapkan dan berkomunikasi dengan Deep Space Network.
(fyk/fyk)