Percakapan Albert Einstein dan Oppenheimer yang Melegenda
Hide Ads

Percakapan Albert Einstein dan Oppenheimer yang Melegenda

Aisyah Kamaliah - detikInet
Jumat, 28 Jul 2023 20:15 WIB
L to R: Tom Conti is Albert Einstein and Cillian Murphy is J. Robert Oppenheimer in OPPENHEIMER, written, produced, and directed by Christopher Nolan.
Adegan Einstein dan Oppenheimer dalam film. Foto: Melinda Sue Gordon/Melinda Sue Gordon/Universal Pic
Jakarta -

Julius Robert Oppenheimer adalah Bapak Bom Atom yang terkenal. Meski berhasil menciptakan bom atom, ternyata nasib Oppenheimer tidak baik-baik saja. Oppenheimer justru harus menjalani sidang, yang mencabut akses keamanannya pada akhirnya. Itu membuat Oppenheimer tak bisa mengakses misi pemerintah.

Hal ini pun mendorong Albert Einstein untuk memberikan saran kepada rekannya tersebut. Penulis Kai Bird, yang ikut menulis American Prometheus (buku biografi dari mana film 'Oppenheimer' diadaptasi) mencatat percakapan antara keduanya pada tahun 1954, tak lama sebelum sidang pengadilan Oppenheimer.

Penanggung jawab Manhattan Project, Los Alamos Laboratory, itu didatangi oleh Einstein dan sang ilmuwan asal Jerman mengatakan sesuatu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Einstein berpendapat bahwa Oppenheimer 'tidak berkewajiban untuk tunduk pada 'perburuan penyihir', bahwa dia telah melayani negaranya dengan baik, dan jika ini adalah hadiah yang dia (Amerika) tawarkan, dia harus meninggalkannya (negaranya)," bunyi kutipan dalam buku tersebut.

Oppenheimer menolak karena dia merasa mencintai negaranya. Einstein pun berlalu dan berkata kepada sekretarisnya mengenai pendapatnya atas pilihan Oppenheimer.

ADVERTISEMENT

"Tapi saat Einstein berjalan kembali ke kantornya, dia memberi tahu asistennya sendiri, mengangguk ke arah Oppenheimer, 'Itu dia narr (orang bodoh dalam bahasa Yiddi)," ujarnya.

Oppenheimer adalah fisikawan teoritis Amerika Serikat kelahiran 22 April 1904. Dia meninggal dunia pada 18 Februari 1967 dengan penyesalan besar karena berhasil membuat bom atom yang kemudian dipakai untuk menghabisi Kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang.




(ask/fyk)