Ditemukan Pemancar Suhu Panas di Bulan, Ada Harapan Kehidupan

Rachmatunnisa - detikInet
Minggu, 16 Jul 2023 22:15 WIB
Ditemukan Pemancar Suhu Panas di Bulan, Ada Harapan Kehidupan. Foto: AP/Ng Han Guan
Jakarta -

Massa besar granit yang secara perlahan melepaskan panas, ditemukan terkubur di bawah kawah di Bulan. Temuan ini memberikan harapan kolonisasi manusia di Bulan seperti yang diangankan selama ini.

Temuan ini adalah vulkanisme kuno. Dulu, Bulan memiliki ladang lava dan letusan, namun para astronom tidak pernah benar-benar menemukan gunung berapi mirip seperti yang ada di Bumi. Sampai akhirnya, mereka melihat apa yang ada di bawah kawah Compton dan Belkovich di sisi jauh Bulan.

Material granit tidak terlalu umum ada di luar Bumi, sehingga ketika ilmuwan menemukannya di Bulan, hal itu sangat menakjubkan. Di planet kita, magma terbentuk jauh di bawah permukaan, biasanya di bawah gunung berapi tempat magma mendingin dan mengkristal.

Untuk menghasilkan granit, aktivitas tektonik air dan lempeng sangat membantu. Tim peneliti menggunakan kombinasi data dari pengorbit bulan China dan Amerika untuk menemukan massa yang memancarkan panas di bawah permukaan, dan mengidentifikasi proses vulkanik yang belum pernah terlihat sebelumnya di Bulan.

"Dengan menggunakan instrumen yang melihat panjang gelombang mikro, lebih panjang dari inframerah, dikirim ke Bulan pada pengorbit Chang'E 1 dan 2 China, kami telah dapat memetakan suhu di bawah permukaan. Apa yang kami temukan adalah bahwa salah satu gunung berapi yang dicurigai ini, yang dikenal sebagai Compton-Belkovich, benar-benar bersinar pada panjang gelombang mikro," kata salah satu peneliti utama Dr Matt Siegler, dari Planetary Science Institute, dikutip dari IFL Science.

Artinya, suhu panas tidak harus di permukaan, seperti yang kita lihat dalam inframerah, tetapi bisa juga tersembunyi di bawah permukaan. Satu-satunya cara untuk menjelaskan hal ini adalah dari panas ekstra yang berasal dari suatu tempat di bawah fitur di dalam kerak Bulan yang lebih dalam.

"Jadi Compton-Belkovich, yang dianggap sebagai gunung berapi, juga menyembunyikan sumber panas yang besar di bawahnya," sebut Siegler.

Data tersebut menunjukkan fitur permukaan Bulan yang kaya akan silikon selebar 20 kilometer yang diyakini sebagai kaldera gunung berapi purba. Suhu di sana 10 derajat Celcius, lebih hangat dari sekitarnya, tapi bukan dari magma di bawah permukaan, melainkan dari unsur radioaktif yang tertahan di bebatuan.

"Hal ini menginterpretasikan fluks panas ini sebagai hasil dari badan granit kaya radiogenik di bawah kaldera. Sejujurnya, kami agak bingung ketika menemukannya. Untungnya, istri saya, Dr Rita Economos, jadi dengan bimbingannya, kami dapat mengumpulkan kemungkinan penyebab geologis dari anomali panas," kata Siegler.

Seperti dijelaskan Economos, "Temuan ini adalah batolit selebar 50 km. Batolit adalah jenis batuan vulkanik yang terbentuk ketika lava naik ke kerak Bumi tetapi tidak meletus ke permukaan. El Capitan dan Half Dome, di Yosemite di California, adalah contoh batuan granit serupa yang muncul ke permukaan."

Kehadiran deposit granit yang begitu besar di tempat yang tidak diduga ini, menunjukkan bahwa mungkin ada area lain di Bulan tempat granit dapat ditemukan, mungkin juga di tempat lain di Tata Surya.



Simak Video "Video: Momen Bulan Purnama Mencapai Titik Terendah di Langit China"

(rns/agt)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork