Jangan Hanya Ditonton, Ini yang Harus Dilakukan Saat Banjir Lahar Dingin Terjadi
Hide Ads

Jangan Hanya Ditonton, Ini yang Harus Dilakukan Saat Banjir Lahar Dingin Terjadi

Virgina Maulita Putri - detikInet
Sabtu, 08 Jul 2023 14:13 WIB
Warga kalang kabut berlarian menyelamatkan diri saat banjir lahar dingin meluap dari sungai.
Jangan Hanya Ditonton, Ini yang Harus Dilakukan Saat Banjir Lahar Dingin Terjadi Foto: Istimewa/tangkapan layar
Jakarta -

Video rekaman amatir memperlihatkan warga menonton banjir lahar dingin Semeru yang kemudian lari terbirit-birit saat banjir meluber ke jalanan. Lantas, apa yang harus dilakukan saat melihat banjir lahar dingin mendekat?

Menurut Pakar Vulkanologi ITB Mirzam Abdurachman hal terpenting yang bisa dilakukan warga yang bermukim di dekat gunung api atau sungai yang langganan dialiri lahar dingin adalah dengan mengamati tanda-tanda alam.

Ia mencontohkan dengan melihat kondisi di sekitar sungai seperti pohon atau rumput yang miring, atau melihat tumpukan sampah di ketinggian tertentu sebenarnya bisa memberikan informasi tentang ketinggian aliran lahar dingin dari dasar sungai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi alam pun memberikan informasi itu tapi kadang informasi itu nggak nyampe, atau kadang-kadang ada informasinya tapi kita tidak tahu membacanya," kata Mirzam saat dihubungi detikINET, Sabtu (8/7/2023).

"Hal-hal seperti itu yang saya tekanin dari dulu masyarakat tidak hanya menunggu informasi dari badan terkait PVMBG, BMKG, BNPB tapi juga bisa jadi subjek yang bisa membaca tanda-tanda alam dengan mudah," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, warga juga diminta waspada karena lahar dingin biasanya muncul berbulan-bulan setelah erupsi terjadi. Bencana seperti ini juga tidak bisa diantisipasi, karena hanya dengan hujan kecil saja bisa memicu banjir lahar dingin.

Warga juga diminta untuk mematuhi papan peringatan bahaya yang berada di pinggir sungai. Jika berada di area pinggir sungai saat banjir lahar dingin terjadi, usahakan segera lari ke area yang lebih tinggi.

"Lari ke ketinggian, lari ke sungai yang lurus tidak berkelok. Kalau sungainya berkelok-kelok pada waktu sungainya belok kanan, belok kiri airnya itu kan nggak bisa ikut belok dengan cepat. Jadi pas belokan itu tikungan dia keluar, tapi kalau pas dia lurus kemungkinan dia keluar lebih kecil karena dia akan langsung meluncur ke bawah," jelas Mirzam.

Namun Mirzam menegaskan warga tidak perlu panik saat banjir lahar dingin terjadi. Ia mengatakan ini merupakan cara alam untuk menetralisir kembali ke posisi normal.

"Itu bagus jadi tidak perlu panik nanti dengan sendirinya volume di atas berkurang maka lahar yang turun berikutnya jauh lebih encer, jadi lebih sedikit secara volume, dan lain-lain," pungkasnya.




(vmp/agt)
Berita Terkait