.webp)
Buaya adalah hewan yang dilindungi di Australia. Baru-baru ini, dua ekor buaya yang terkenal di Queensland, terbunuh dengan kepala terpenggal. Hadiah besar pun ditawarkan untuk informasi yang mengarahkan ke pelakunya.
Bulan April, seekor buaya jantan tewas dengan kepala hilang di area Cow Bay. Pakar menyebut kemungkinan buaya ini digergaji. Sekitar sebulan kemudian, buaya betina yang dikenal bernama Lizzie, dilaporkan dimutilasi di sungai Daintree.
Lembaga penyayang buaya Community Representation of Crocodile (CROC) pun menawarkan hadiah USD 100 ribu atau sekitar Rp 1,5 miliar bagi yang tahu siapa pelakunya. Tommy Hayes selaku pakar buaya lokal mengaku akan terus mencari pembunuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepala buaya itu dipenggal sempurna dari tulang belakangnya. Pasti buaya ini dipotong oleh manusia, tidak ada trauma atau kerusakan di kaki jika yang terjadi adalah pertarungan antar buaya," katanya seperti dikutip detikINET dari Yahoo News.
Rumor telah beredar tentang siapa pelakunya. Bahkan sudah ada yang menelepon operator tur setempat, David White, sebagai pembunuh buaya itu walau belum dapat dibuktikan. "Ada orang jahat ini yang menyombongkan telah membunuh buaya. Ini sungguh kejam," katanya.
CROC sendiri merasa aparat bertindak lamban dalam menangani kasus ini. Dikhawatirkan akan ada lagi buaya yang menjadi korban jika pelakunya tidak segera diketahui. "Mereka merilis pernyataan di media tapi kemudian hanya diam saja," cetus juru bicara CROC.
Di wilayah Queensland, buaya air asin belum pulih populasinya setelah sempat hampir punah di tahun 1970-an, dan masih dikategorikan sebagai spesies rentan saat ini. Orang yang sengaja membunuhnya atau membahayakannya terancam hukuman denda sampai USD 14.375.
(fyk/fay)
