Jepang Mau 'Panen' Energi Matahari dari Luar Angkasa
Hide Ads

Jepang Mau 'Panen' Energi Matahari dari Luar Angkasa

Rachmatunnisa - detikInet
Selasa, 30 Mei 2023 10:15 WIB
ilustrasi luar angkasa
Jepang Mau 'Panen' Energi Matahari dari Luar Angkasa. Foto: Thinkstock
Jakarta -

Jepang dan badan antariksa nasional mereka, JAXA, menghabiskan puluhan tahun mencoba memancarkan energi Matahari dari luar angkasa. Kini, Jepang siap membawa teknologi ini selangkah lebih dekat dengan kenyataan.

Pada 2015, mereka membuat terobosan ketika para ilmuwan JAXA berhasil memancarkan daya 1,8 kilowatt. Nikkei melaporkan kemitraan publik-swasta Jepang akan mencoba memancarkan energi Matahari dari luar angkasa paling cepat tahun 2025.

Proyek yang dipimpin oleh Naoki Shinohara, seorang profesor di Universitas Kyoto yang telah mengerjakan energi Matahari berbasis ruang angkasa sejak 2009, akan mencoba untuk menyebarkan serangkaian satelit kecil di orbit. Mereka kemudian akan mencoba memancarkan energi Matahari yang dikumpulkan ke stasiun penerima berbasis darat yang jaraknya ratusan kilometer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menggunakan panel surya orbital dan gelombang mikro untuk mengirimkan energi ke Bumi pertama kali diusulkan pada tahun 1968. Sejak saat itu, beberapa negara, termasuk China dan AS, telah mengerahkan waktu dan dana untuk mweujudkan ide tersebut.

Teknologi ini menarik karena susunan surya orbit mewakili pasokan energi terbarukan yang berpotensi tidak terbatas. Di luar angkasa, panel surya dapat mengumpulkan energi kapan pun waktunya, dan dengan menggunakan gelombang mikro untuk memancarkan daya yang dihasilkannya, awan juga tidak akan menjadi penghambat.

ADVERTISEMENT

Namun, bahkan jika Jepang berhasil menyebarkan satu set susunan surya orbit, teknologinya masih dianggap seperti fiksi ilmiah. Itu karena memproduksi array yang dapat menghasilkan daya 1 gigawatt atau sekitar keluaran satu reaktor nuklir , akan menelan biaya sekitar USD 7 miliar dengan teknologi yang tersedia saat ini.




(rns/rns)