Umat muslim berlomba-lomba mendapatkan Malam Lailatul Qadar. Lailatul Qadar sendiri berasal dari dua kata yakni Lailah (malam) dan Al-Qadr (mulia atau takdir). Dengan begitu, Lailatul Qadar artinya malam yang mulia atau malam takdir.
Dalam hadits, disebutkan sejumlah ciri ketika malam Lailatul Qadar terjadi. Tapi, bisakah kita mengetahui kapan Malam Lailatul Qadar dengan observasi langit?
Untuk memastikannya, detikINET menghubungi Peneliti Astronomi dan Astrofisika dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Thomas Djamaluddin, Selasa (11/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara fisik, tidak ada perbedaan di langit," jabar Djamal, merujuk pada kondisi langit di 10 hari terakhir Ramadhan.
"Saya berpendapat, suasana yang digambarkan dalam hadits hanya dirasakan oleh orang yang mendapatkannya, karena kualitas ibadahnya," sambungnya.
Dalam sejumlah hadits, disebutkan ciri-ciri Lailatul Qadar. Diantaranya malam yang tenang, damai, serta tidak panas udaranya.
Rasulullah SAW bersabda:
Ψ₯ΩΩΨ§ ΩΩΩΨ© Ψ³Ω ΨΨ© Ψ·ΩΩΨ© ΩΨ§ ΨΨ§Ψ±Ψ© ΩΩΨ§ Ψ¨Ψ§Ψ±Ψ―Ψ© ΨͺΨ¬Ψ±Ω ΨΉΩΩ Ψ§ΩΩΨ§Ψ³ Ψ±ΨΩ Ψ© ΩΩΩΨ§
"Sesungguhnya malam itu adalah malam yang lembut, cerah, tidak panas dan tidak dingin. Pada malam itu turun rahmat kepada manusia." (HR. Ahmad)
Selain itu, tanda-tanda Malam Lailatul Qadar adalah malam dipenuhi cahaya, baik di langit maupun di bumi.
Rasulullah SAW bersabda:
Ψ₯ΩΩΨ§ ΩΩΩΨ© Ψ·ΩΩΨ§Ψ‘ Ψ¨ΩΨΆΨ§Ψ‘ ΩΨ£ΩΩΨ§ Ψ΅Ψ¨Ψ ΩΩΩ ΩΨ§ ΩΨ§ ΨͺΨ΄Ψ¨ΩΩΨ§ ΩΩΩΨ©
Artinya : "Sesungguhnya malam itu adalah malam yang cerah putih seperti pagi harinya. Tidak ada malam yang menyerupainya." (HR. Ahmad).
(ask/fay)