Hiii! Kuman dari Bersin Pendaki Gunung Everest Awet Ratusan Tahun

Hiii! Kuman dari Bersin Pendaki Gunung Everest Awet Ratusan Tahun

ADVERTISEMENT

Hiii! Kuman dari Bersin Pendaki Gunung Everest Awet Ratusan Tahun

Mahendra Lavidavayastama - detikInet
Jumat, 17 Mar 2023 14:15 WIB
Pemanasan global: Gletser Gunung Everest mencair, Nepal hendak relokasi kamp pendakian
Para pendaki di Gunung Everest (Foto: BBC Magazine)
Jakarta -

Ilmuwan mengungkap kuman bersin pendaki ternyata bisa awet di Gunung Everest sampai ratusan tahun. Bagaimana bisa?

Dilansir detikINET dari New York Post, Jumat (17/3/2023), tim ilmuwan meneliti sampel tanah yang diambil dari Gunung Everest. Ternyata, batuk dan bersin manusia terawetkan di Gunung Everest selama ratusan tahun.

"Ada 'jejak' manusia yang membeku di bioma mikro Everest," kata Steven Schmidt, ahli ekologi mikroba dari Universitas Colorado Boulder.

Dalam sebuah ekspedisi bertajuk National Geographic dan Rolex Perpetual Planet 2019, ilmuwan sudah mengumpulkan banyak mikroba dari gunung tertinggi di dunia tersebut. Kuman tersebut adalah bakteri Streptococcus dan Staphylococcus yang biasa ada di mulut dan kulit manusia.

Diketahui jika pembekuan bersin tersebut banyak ditemukan di South Col, tempat pendaki berhenti sebelum mencapai puncak dunia. Ini adalah sebuah celah di ketinggian 7.924 mdpl.

Penelitian tersebut membuat ilmuwan bingung, karena organisme yang biasa berada di lingkungan basah dan lembab, bisa tertahan berabad-abad di kondisi dingin, kering, dan kondisi keras lainnya seperti mikroba Frose. Peneliti menggambarkan hal tersebut seperti flu yang berlipat ganda.

Tim berasumsi jika South Col dan daerah tinggi lainnya berfungsi sebagai titik pengumpulan bersin beku. "Jika kami mengambil sampel di tempat yang banyak dimanfaatkan manusia di gunung, kemungkinan sampel mikroba yang didapatkan lebih banyak," ungkap para ilmuwan.

Angka tersebut bisa bertambah seiring bertambahnya jumlah pendaki ke Everest setelah pandemi COVID-19. Ditambah dengan suhu udara yang menghangat 0,33 derajat Celcius per dekade dapat membuat bakteri yang sebelumnya tidak aktif, menjadi lebih aktif di masa depan.

Meski perkembangan kuman tidak akan berdampak buruk pada Everest, tapi itu berpotensi membuat mikroba dapat berkembang di kondisi yang tidak seharusnya.

Penemuan ini bukan kali pertama ditemukan patogen manusia di tempat tak biasa. Sebelumnya ditemukan 'Virus Zombie' yang terperangkap selama 50.000 tahun di danau beku Siberia.

*Artikel ini ditulis oleh Mahendra Lavidavayastama peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.



Simak Video "CDC AS Peringatkan Peningkatan Bakteri Shigella yang Resistan Obat"
[Gambas:Video 20detik]
(fay/fyk)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT