Gempa Turki dan Suriah Langka, Ilmuwan Pelajari Lebih Dalam
Hide Ads

Gempa Turki dan Suriah Langka, Ilmuwan Pelajari Lebih Dalam

Rachmatunnisa - detikInet
Senin, 13 Feb 2023 12:48 WIB
KAHRAMANMARAS, TURKIYE - FEBRUARY 12: An aerial view of the damaged road, part of which passes over Adiyaman, Sanliurfa and Gaziantep highway, connecting Cocelli village and Evri neighborhood after 7.7 and 7.6 magnitude earthquakes hit multiple provinces of Turkiye including Kahramanmaras on February12, 2023.  Early Monday morning, a strong 7.7 earthquake, centered in the Pazarcik district, jolted Kahramanmaras and strongly shook several provinces, including Gaziantep, Sanliurfa, Diyarbakir, Adana, Adiyaman, Malatya, Osmaniye, Hatay, and Kilis. Later, at 13.24 p.m. (1024GMT), a 7.6 magnitude quake centered in Kahramanmaras Elbistan district struck the region. Turkiye declared 7 days of national mourning after deadly earthquakes in southern provinces. (Photo by Halife Yalcinkaya/Anadolu Agency via Getty Images)
Gempa Turki dan Suriah Langka, Ilmuwan Pelajari Lebih Dalam. Foto: Halife Yalcinkaya/Anadolu Agency via Getty Images
Jakarta -

Gempa bumi yang melanda Turki Senin (6/2) lalu dan diikuti oleh ratusan gempa susulan dinilai para ilmuwan merupakan peristiwa unik dan langka karena magnitudonya yang sangat besar. Peristiwa ini akan diteliti lebih dalam oleh para ahli seismologi.

"Peristiwa yang terjadi di Turki saat ini belum pernah terjadi sebelumnya. Gempa ini unik karena besarnya 7,8 magnitudo. Peristiwa seismik seperti itu jarang terjadi di seluruh dunia, dan itu adalah salah satu gempa bumi terkuat. Saya memantau peristiwa secara online, dan lebih dari 300 gempa susulan telah tercatat dalam lebih dari 36 jam di area yang sama, zona Patahan Anatolia," kata Direktur Institute of Seismology and Geodynamics of the Crimean Federal University Yuri Volfman, dikutip dari TASS, Senin (13/2/2023).

"Situasi diperparah dengan gempa dangkal, pusat gempa berada di kedalaman hanya 10 kilometer di zona padat penduduk. Periode panjang dari proses seismik aktif seperti itu adalah kejadian unik yang membutuhkan studi panjang," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, sistem Patahan Anatolia memisahkan Lempeng Eurasia dari Lempeng Arab. Saat ini, Lempeng Arab menekan Lempeng Eurasia dan pergeseran tektonik sedang berlangsung.

Berbicara tentang kemungkinan perkembangan masa depan di wilayah tersebut, Volfman mengatakan hal itu akan sulit diprediksi.

ADVERTISEMENT

"Periode gempa susulan yang panjang adalah kejadian yang unik, jadi saya tidak tahu kapan itu akan berakhir. Namun, kejadian seperti itu dapat terjadi lagi, mungkin dengan ruang lingkup yang berbeda dan di wilayah yang berbeda, tetapi kita harus siap menghadapinya," katanya.

Untuk diketahui, gempa bumi bermagnitudo 7,7 dan 7,6 melanda Provinsi Kahramanmaras di tenggara Turki pada Senin (6/2). Guncangan yang diikuti ratusan gempa susulan dirasakan di sepuluh provinsi, serta di negara-negara tetangga, termasuk Suriah. Laporan korban terbaru mengatakan 34 ribu orang tewas dan puluhan ribu lainnya terluka.




(rns/afr)
Berita Terkait